Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng Huawei menghadirkan program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) untuk para mahasiswa Indonesia melalui kebijakan Kampus Merdeka. Mahasiswa yang ikut program ini akan mendapatkan pengalaman kerja nyata yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka sebagai talenta-talenta digital yang mampu memajukan Indonesia.
"Kita harus meningkatkan kompetensi SDM kita di era teknologi digital ini. Pengembangan talenta digital di Indonesia telah dipercepat melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di mana para mahasiswa kita, ribuan mahasiswa, mempelajari pengetahuan dan teknologi baru untuk menjadi bagian dari technology creator," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Nizam, Jumat (8/4).
Menurut Nizam, Indonesia perlu mengakselerasi inovasi digital secara
nasional. Dengan demikian, Indonesia kita bukan hanya jadi pengguna tetapi juga bagian dari kreator teknologi digital.
"Keamanan siber, kecerdasan buatan (AI), machine learning, blockchain, metaverse akan mengubah ekonomi dan masyarakat Indonesia menjadi ekonomi yang cerdas, masyarakat cerdas yang menguasai teknologi untuk kemajuan umat manusia. Dengan itu, saya berharap kita memiliki masa depan yang cerah dan sejahtera bagi seluruh masyarakat," katanya.
Program MSIB bersama Huawei ini direncanakan melibatkan 64 perguruan tinggi di Tanah Air, diikuti dengan perguruan-perguruan tinggi lainnya. Selama MSIB, pelajar dapat mengonversikan pembelajaran yang didapatkan selama magang sebesar maksimal 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
Artinya, kegiatan magang tersebut memang ditargetkan menjadi bagian dari proses pembelajaran. Setelah periode MSIB berakhir, mahasiswa magang juga akan mendapatkan sertifikat pengakuan sebagai bukti penyelesaian magang.
Selain itu, Huawei dan Ditjen Diktiristek juga menggelar sesi webinar untuk menambah wawasan mahasiswa-mahasiswi mengenai tren dan perkembangan dunia teknologi terkini sebagai salah satu rangkaian dari program MSIB.
"Saya berharap kerja sama ini dapat memperkuat ekonomi digital di Indonesia serta pembangunan masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari masyarakat global, ekonomi global, dan kemakmuran masa depan untuk semua," ungkap Nizam.
Huawei mengajak para mitranya serta perguruan-perguruan tinggi lainnya untuk menjadi bagian dari program MSIB. Dengan demikian para talenta digital di Indonesia bisa semakin berdaya dan mendapatkan ilmu langsung dari perusahaan yang telah memiliki segudang pengalaman mengembangkan teknologi terkini.
"Saya sangat senang melihat antusiasme yang tinggi dari lebih dari 2000 siswa yang mendaftar untuk program Huawei MSIB tahun lalu. Sekitar 200 mahasiswa dari 9 universitas telah mengikuti pelatihan berbasis proyek kami di bidang AI, Komunikasi Data, dan Penyimpanan Cloud, hingga Januari tahun ini," kata Vice President, Director the Board Huawei Indonesia, Ken Qi.
Ia berharap lebih banyak mahasiswa bergabung dalam program ini sehingga bersama-sama dapat mewujudkan visi Indonesia untuk menyiapkan 9 juta talenta digital pada 2030. "Di Huawei, kami berkomitmen untuk membina 100 ribu talenta digital Indonesia pada 2025," jelas Ken Qi. (Ant/OL-15)
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved