Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SALAH satu perbedaan pendapat yang cukup ramai di masyarakat kita yaitu tentang niat ketika hendak melakukan ibadah seperti salat dan puasa. Ada yang berpandangan bahwa niat cukup di hati dan bidah diucapkan. Bahkan kelompok ini mengutip perkataan Imam Nawawi.
Namun pendapat lain menyebutkan niat memang terletak di hati tetapi dianjurkan juga keluar dalam lisan. Kelompok ini juga membantah kutipan kelompok pertama yang bersandar kepada pendapat Imam Nawawi.
Jadi manakah yang benar? Mari kita lihat saja yang dikatakan Imam Nawawi perihal niat.
Baca juga: Niat Salat Lima Waktu Subuh, Maghrib, Isya, Dzuhur, Ashar
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
ومحل النية القلب، ولا يشترط نطق اللسان بلا خلاف، ولا يكفي عن نية القلب بلا خلاف، ولكن يستحب التلفظ مع القلب
Letak niat dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan dengan lisan tanpa adanya khilaf, tidak cukup jika tidak diniatkan dalam hati tanpa adanya khilaf, tetapi dianjurkan untuk diucapkan mengiringi niat di hati. (Al-Majmu' Syarhul Muhadzhab: Jilid 7, Halaman 355)
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
قال أصحابنا : يستحب أن ينوي بقلبه ويتلفظ بلسانه
Para sahabat kami berkata, "Dianjurkan untuk berniat di hatinya serta diucapkan dengan lisannya." (Raudhatut Thalibin: Jilid 1, Halaman 161)
Baca juga: Doa Buka Puasa Menurut Ulama dari Empat Mazhab Salaf
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
والواجب : أن ينوي هذا بقلبه، فإن ضم إلى نية القلب التلفظ، كان أفضل. والله أعلم
Dan yang wajib yaitu dia memantapkan niat itu di hatinya. Namun jika niat hati digabung dengan ucapan, itu lebih utama. Wallahu a'lam. (Raudhatut Thalibin: Jilid 2, Halaman 335)
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan:
والنية بالقلب، ويندب النطق قبل التكبير
Niat itu dengan hati dan dianjurkan untuk diucapkan sebelum takbir. (Minhajut Thalibin: Halaman 15)
Walhasil, Imam Nawawi berpendapat bahwa niat itu terletak dalam hati, tidak mesti diucapkan dengan lisan. Meskipun demikian, mengucapkan niat dengan lisan itu lebih utama dan dianjurkan. Jadi tidak benar Imam Nawawi menentang pengucapan niat lewat lisan. Wallahu a'lam. (OL-14)
Anak-anak bergembira menyambut Lebaran karena bakal memperoleh THR dari keluarga besar. Pertanyaannya, bolehkah orangtua menggunakan uang THR anak?
FIKIH puasa kali ini membahas tiga permasalahan yang banyak dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum mimpi basah saat puasa, onani saat puasa, dan menelan ludah.
FIKIH puasa kali ini membahas empat permasalahan yang banyak dipertanyakan umat Islam. Persoalan itu ialah hukum ngupil saat puasa, merokok saat puasa, isap asap rokok teman, dan tes swab.
Niat fidyah puasa bagi orang sakit keras dan lansia, perempuan hamil atau menyusui, terlambat melakukan qada puasa Ramadan, dan utang puasa orang yang sudah meninggal dunia.
Dalam kajian fikih puasa, setidaknya ada beberapa sub pembahasan fidyah. Berikut uraiannya.
DALAM fikih mazhab Syafii, ada pembahasan tentang orang meninggal dunia yang meninggalkan utang puasa dan terlambat mengqada puasa Ramadan.
Sholat Dhuha: Raih keberkahan pagi dengan niat tulus. Temukan hikmah & keutamaan di balik niat yang benar!
Sholat Dhuha: Niat tulus, kunci sukses dunia & akhirat. Pelajari niat yang benar & raih keberkahan!
Sholat Dhuha: Raih keberkahan pagi dengan niat tulus. Pelajari makna mendalam & keutamaan sholat sunnah ini!
Awali hari dengan berkah! Temukan niat sholat Dhuha yang benar, panduan lengkap, dan raih keberkahan rezeki di sini.
Salat dhuha merupakan salah satu salat sunah yang dilakukan pada waktu dhuha atau sebelum masuk waktu salat zuhur. Salat dhuha bisa dikerjakan 2 hingga 4 rakaat atau bahkan lebih.
Hukum salat Idul Adha yaitu sunah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved