Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden: Jejak Peradaban di Muaro Jambi Harus Dilestarikan

Andhika Prasetyo
07/4/2022 16:57
Presiden: Jejak Peradaban di Muaro Jambi Harus Dilestarikan
Presiden Jokowi saat meninjau Candi Kedaton di Muaro Jambi.(Dok. Biro Pers Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo menyatakan Candi Kedaton yang terletak di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, harus dilestarikan dengan baik.

Kawasan bersejarah itu dinilai memiliki rekam jejak peradaban yang perlu terus diperkenalkan kepada generasi selanjutnya.

"Ini adalah sejarah yang perlu kita lestarikan, agar jejak peradaban kita, di bidang pendidikan utamanya, juga diketahui," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, saat meninjau Candi Kedaton, Kamis (7/4).

Baca juga: Erick Thohir Temui Sri Sultan Bahas Jalan Tol dan Borobudur

Candi yang terbentuk dari tumpukan batu bata tersebut merupakan bekas pusat pendidikan terbesar di Asia pada abad ke-7. Presiden pun meyakini bahwa kala itu, peradaban Indonesia sudah dikenal secara luas oleh penduduk dunia.

"Bukan hanya yang berkaitan dengan teologi, tetapi di kawasan cagar budaya Muaro Jambi ini, juga dulunya menjadi pusat pendidikan bagi kedokteran dan obat-obatan. Kemudian filsafat, kemudian arsitektur dan seni," imbuh Kepala Negara.

Ke depan, Kemendikbudristek mulai merestorasi Candi Kedaton di beberapa titik. Upaya itu bertujuan menjaga situs sejarah tetap dalam kondisi baik, sekaligus menunjukkan kepada masyarakat betapa luasnya kawasan cagar budaya tersebut.

Baca juga: Candi Prambanan Bisa Digunakan Ibadah Semua Umat Hindu

"Kita harapkan itu makin menunjukkan betapa sangat besarnya kawasan cagar budaya Muaro Jambi ini. Kurang lebih 3.980 hektare diperkirakan kawasan ini yang dilingkari oleh sebuah kanal besar, yang nanti diangkat dan diperlihatkan, diperbaiki dan direstorasi," paparnya.

KCBN Muaro Jambi memiliki luas 20 kali lebih besar dibandingkan Candi Borobudur dan dua kali lebih besar dari Kompleks Candi Angkor Wat di Kamboja. Warga sekitar memercayai bahwa kawasan tersebut merupakan peninggalan budaya pada masa lalu, yang harus dihormati dan dilestarikan secara turun-temurun.

Tercatat, ada 11 candi utama yang ditemukan di KCBN dan sebagian telah dilakukan pemugaran. Namun, di sekitar kawasan tersebut, ada sekitar 82 reruntuhan candi yang masih terkubur dalam puluhan gundukan tanah.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya