Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Media Cetak Harus Beradaptasi Jika Ingin Bertahan

Pierre Lavender 
06/4/2022 11:41
Media Cetak Harus Beradaptasi Jika Ingin Bertahan
Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi menyampaikan paparan dalam Studium Generale ITB, Rabu (6/4).(MI/Susanto)

PROSES adaptasi merupakan sebuah proses penyesuaian terhadap perubahan agar dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini. Begitu halnya dengan media cetak. Saat ini, media cetak dianggap sudah mulai menunggu sunsetnya, namun bagaimana media cetak harus melakukan adaptasi jika ingin mempertahankan eksistensinya?

Direktur Pemberitaan media Indonesia Gardensius Suhardi menuturkan media cetak, khususnya Media Indonesia, terus menggunakan empat kata kunci untuk bertahan yaitu kreativitas, inovasi, kolaborasi, dan konvergensi. 

"Media Indonesia bukan sekadar surat kabar, karena saat ini sudah merambah dalam dunia online dan e-paper pada kanal digital. Serta terus membangun sekoci bisnis yang masih relevan seperti PR media, publishing, dan sekolah jurnalistik," ujar Gaudens dalam acara ITB Studium Generale dengan tema “Media Cetak Menunggu Sunset, Benarkah?”  

Baca juga: Industri Media Cetak di Mesir Kian Sekarat

Tidak hanya itu, lanjut Gaudens, Media Indonesia menerapkan adaptasi pandemi covid-19 bagi para pekerjanya dengan cara menerapkan bekerja dari rumah hingga saat ini, memanfaat teknologi, seperti zoom, untuk melakukan koordinasi dan juga membangun kolaborasi. 

Media Indonesia juga sudah melakukan kolaborasi bersama Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), NU Diaspora Luar Negeri (PCNU), PP Muhammadiyah, ITB, UGM, dan Festival Kopi yang juga bekerja sama dengan KLHK.

"Berbagai media cetak akan dibaca oleh para pembacanya jika para pelaku pers di dalamnya bekerja karena kepercayaan. Dalam pers, kepercayaan menjadi kunci yang utama demi menjaga eksistensi dan menjalin Kerjasama dengan berbagai pihak lainnya," jelas Gaudens.

Lalu, akankah media cetak menuju sunset? Jika reformasi melahirkan kebebasan pers maka pers akan terus bertumbuh bak cendawan di musim hujan dan kemajuan teknologi digital terus melahirkan media baru. 

Gaudens menutup ceramahnya dengan sebuah kalimat yang menjadi penyemangat bagi para pelaku pers, “Memberi selalu mendapatkan hasil yang baik dan memberi tidak harus kaya. Berbuat baik tidak harus menunggu tamat kuliah, berbuatlah dari sekarang”. 

Kalimat tersebut menjadi akhir dan menjadi kesimpulan bahwa media cetak masih bisa mencegah datangnya sunset dengan menjaga kualitas dan mengembangkan ide secara kreatif dan inovatif. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik