Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Ini Hadis Tentang Doa Berbuka Puasa 

Despian Nurhidayat
05/4/2022 22:10
Ini Hadis Tentang Doa Berbuka Puasa 
Ilustrasi berbuka puasa(Freepik.com)

UMAT islam saat ini tengah melaksanakan bulan Ramadan dan berpuasa selama satu bulan. Puasa akan diawali dengan membaca niat saat sahur dan ketika waktunya berbuka, akan diakhiri dengan pembacaan doa. 

Doa berbuka puasa pun memiliki berbagai macam versi, di mana salah satu yang umum dikenal oleh masyarakat berasal dari riwayat salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Anas bin Malik dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Albaihaqi sebagai berikut. 

“Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu, taqabbal minnii innaka antassamii’ul aliim” (HR Ibnu Abi Syaibah dan Albaihaqi) 

Artinya, “Duhai Allah, untuk-Mu puasaku dan atas rizki-Mu aku berbuka, maka terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui,”. 

Selain bacaan di atas, doa berbuka puasa juga ada yang berasal dari sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abdullah bin ‘Umar yang diriwayatkan Abu Dawud dengan bunyi sebagai berikut: 

“Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah” (HR. Abu Dawud) 

Artinya, “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, Insya Allah,”. 

Baca juga : Makna Alhamdulillah, Ucapan Syukur yang Selalu Dilontarkan Umat Muslim 

Baik doa yang pertama dan kedua memiliki arti yang sama dan digunakan oleh berbagai kalangan. Maka tidak ada pernyataan benar atau salah terkait kedua doa tersebut. 

Selain itu, dalam riwayat Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitabnya Hasyiyah I’anah at-Thalibin (1995), doa berbuka puasa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dilakukan setelah membatalkan puasa. 

“Maksud dari (membaca doa buka puasa) “setelah berbuka” adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka.” (Juz II, hlm. 297). 

Berikut tata cara berbuka puasa seperti yang telah dicontohkan Rasulullah. Pertama, siapkan air putih dan kurma minimal 3 buah, disunahkan untuk menyediakan kurma dalam jumlah ganjil. Kedua, tunggu suara azan magrib dan pastikan itu benar sesuai waktunya. 

Ketiga, jika telah mendengar azan maka bacalah “Bismillah“, kemudian makan kurma dan minum air. Keempat, apabila tidak ada kurma, minum air putih diutamakan sebelum menu takjil lainnya. 

Kelima, ucapkan doa berbuka setelah membatalkan puasa. Terakhir, dianjurkan untuk salat magrib terlebih dahulu sebelum makan berat. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik