Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kemenag: Sidang Isbat akan Digelar 1 April

Dinda Shabrina
29/3/2022 19:48
Kemenag: Sidang Isbat akan Digelar 1 April
Umat Muslim saat menjalankan ibadah Shalat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 2021 lalu.(MI/Susanto)

KEMENTERIAN Agama menyatakan bahwa sidang isbat penentuan 1 Ramadan akan digelar pada Jumat (1/4) mendatang.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi. Adapun sidang isbat akan diikuti berbagai pimpinan ormas Islam, berikut tamu utusan dari duta besar dan para ahli astronomi.

Zainut menyebut kemungkinan besar terdapat perbedaan untuk awal Ramadan pada tahun ini. Pimpinan Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan akan jatuh pada Sabtu (2/4). Sementara itu, pemerintah kemungkinan menetapkan 1 Ramadan pada Minggu (3/4).

Baca juga: Wapres Imbau Umat Muslim Tidak Konsumtif saat Ramadan

“Kami menghormati putusan dari pimpinan Muhammadiyah itu. Karena tentunya sudah melalui sebuah proses penelitian, proses yang sesuai kaidah yang ditetapkan Muhammadiyah,” ujar Zainut kepada Media Indonesia, Selasa (29/3).

Jika terjadi perbedaan penentuan awal Ramadan, pihaknya berharap umat Islam tidak memperuncing dan membesar-besarkan. Menurut Zainut, perbedaan ini merupakan hal yang lumrah terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

“Kalau misalnya, terjadi perbedaan di sidang isbat, dimohon masyarakat, utamanya umat Islam, tidak memperuncing. Tidak menjadikan hal ini menjadi sebuah hal yang dibesar-besarkan," pungkas Zainut.

Baca juga: Situs Wisata Religi di Aceh Ramai Dikunjungi Jelang Ramadan

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perbedaan dalam penentuan awal Ramadan tahun ini dipengaruhi pendekatan hisab. Ada yang menggunakan rukyatul hilal, atau mengamati visibilitas hilal (bulan sabit) saat matahari terbenam jelang pergantian bulan. 

Kemudian, ada juga dengan metode hisab, yaitu melakukan perhitungan secara sistematis dan astronomis. Dalam hal ini, untuk menentukan posisi bulan dalam pergantian bulan.

"Sekali lagi, saya kira perbedaan itu harus dijadikan rahmat. Tidak perlu kita pertajam," tutupnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya