Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEPALA Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kähkönen mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak lebih parah terhadap kaum perempuan, seperti kehilangan pekerjaan hingga jam kerja yang berkurang signifikan. Hal itu salah satunya karena banyak perempuan bekerja di sektor perhotelan dan industri garmen.
Dalam catatannya, di Indonesia, hanya terdapat separuh perempuan dalam angkatan kerja dibandingkan dengan 80% laki-laki pada usia kerja yang sama. Kemudian, di Asia Timur dan Pasifik, rata-rata tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan adalah sekitar 60%.
Sedangkan di Indonesia, partisipasi angkatan kerja perempuan hanya berkisar 50% selama 20 tahun terakhir. Tetapi pada saat yang sama, Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pencapaian pendidikan, menurunkan tingkat kelahiran dan kesetaraan gender telah dicapai dalam angka partisipasi sekolah bagi anak perempua .
"Namun, hasil ini belum diterjemahkan ke dalam level ruang pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik bagi perempuan," kata Satu, dalam Webinar ‘Women in Leadership’: Mengatasi Tantangan untuk Menjadi Pemimpin, Senin (7/3).
Meskipun tingkat kesuburan menurun, sebagian besar wanita keluar dari angkatan kerja ketika mereka menikah. Mereka yang putus kerja, tidak pernah kembali.
Selanjutnya, porsi perempuan dalam posisi kepemimpinan senior hanya sekitar 23% dan hanya 6% dari CEO dan jajaran direksi di Indonesia adalah perempuan.
Ini sangat disayangkan karena Studi Global menunjukkan bahwa memiliki lebih banyak wanita dalam posisi kepemimpinan, akan mendorong kemajuan ekonomi dan politik, dengan berbagai alasan
Pertama, lebih banyak perempuan bekerja akan meningkatkan pasokan tenaga kerja membuat kumpulan bakat bagi pengusaha lebih kompetitif. Kedua, lebih banyak perempuan dalam angkatan kerja mendorong daya saing ekonomi dengan meningkatkan keragaman tingkatan pekerjaan.
"Keragaman yang lebih besar membantu menghasilkan ide-ide baru berinovasi dan meningkatkan jangkauan tugas yang dapat dilakukan," kata Satu.
Bukti internasional menunjukan bahwa keragaman gender secara khusus di tingkat level senior dapat meningkatkan kinerja bisnis. Di Indonesia 70% perusahaan yang disurvei oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) menunjukkan, keragaman gender dan kesehatan meningkatkan hasil bisnis.
Di lapangan, secara global sepertiga perusahaan yang dipimpin wanita sering kali menghasilkan pendapatan dan kinerja perusahaan yang lebih tinggi. Ini dikonfirmasi dari analisis oleh Boston Consulting Group di AS, yang menunjukkan bahwa perusahaan rintisan yang didirikan oleh wanita berkinerja lebih baik dari waktu ke waktu, menghasilkan pendapatan 10% lebih tinggi selama periode lima tahun.
Studi global lainnya menemukan bahwa CEO dan CFO wanita pertama menghasilkan keuntungan yang lebih dan kinerja harga saham perusahaan yang lebih baik.
Baca juga : Jelang Dies Natalis ke-46, UNS Tambah Dua Guru Besar FMIPA
"Alasan keempat mengapa penting untuk mendorong partisipasi angkatan kerja perempuan, yaitu ketika wanita memiliki lebih banyak uang, mereka cenderung berinvestasi pada anak-anak mereka. Ini berarti warga negara yang lebih berpendidikan dan lebih sehat dari waktu ke waktu," kata Satu.
Maka begitu banyak alasan untuk mendorong partisipasi angkatan kerja perempuan dan representasi kepemimpinan perempuan. Jadi dengan semua manfaat ini, Indonesia dapat berupaya meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam posisi kepemimpinan di Indonesia.
Faktor penguatnya antara lain, pertama, masih ada kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan. Di sektor formal saat ini, pria berpenghasilan 30% lebih banyak daripada wanita, dan hingga 50% di sektor informal.
"Maka kesenjangan upah ini harus ditutup dan diterapkan strategi untuk merekrut, mempertahankan dan mempromosikan partisipasi angkatan kerja perempuan," kata Satu.
Kedua, mendirikan pusat pengasuhan anak dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perempuan yang ingin bekerja, tetapi terkendala oleh tanggung jawab pengasuhan anak.
Ada bukti yang muncul bahwa kesempatan pengasuhan anak yang terbatas adalah untuk membayar kompensasi bagi perempuan yang berpartisipasi dalam lingkungan.
Ketiga, memanfaatkan keuangan digital dan menyalurkan produk keuangan dengan dukungan teknis, partisipasi perempuan dapat membantu memacu pertumbuhan perempuan dalam krisis.
Meskipun Indonesia telah memiliki jaringan pengusaha perempuan yang sangat aktif, perempuan masih terus menjalankan usaha yang lebih kecil dan kurang produktif dibandingkan laki-laki.
"Ini tidak perlu menjadi kasus seperti yang ditunjukkan oleh bukti global. Jadi secara keseluruhan, menutup kesenjangan gender adalah hal yang benar untuk dilakukan. Tapi itu juga perlu kebijakan ekonomi untuk pembangunan ekonomi dan pemulihan ekonomi," kata Satu.
Banyak bakat wanita yang belum dimanfaatkan di Indonesia. Adanya kebutuhan untuk mengeksplorasi semua peluang untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi partisipasi dalam representasi pemimpin perempuan, pembuat kebijakan dan peserta angkatan kerja.
"Ini akan sangat penting untuk memajukan kesetaraan gender dan mencapai sosial ekonomi dan pembangunan," kata Satu. (OL-7)
Meski menghadapi tantangan global yang sama, ASEAN memiliki keunggulan kompetitif, khususnya dari sisi demografi dan arus perdagangan.
ADA kata-kata bijak, ‘pemimpin itu juga guru’. Maknanya, pemimpin semestinya juga berjiwa pendidik karena ucapan, sikap, dan perilakunya harus bisa menjadi contoh.
Acara ini dimaknai sebagai capaian tonggak kepemimpinan dan praktisi muda yang telah menyelesaikan serangkaian pembelajaran intensif selama hampir 6 bulan.
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
LAN merilis Indonesia Leadership Outlook 2025 yang mengulas tantangan para pemimpin tahun ini. 3 tantangan utama adalah integritas dan korupsi, teknologi dan transformasi digital
Ada tiga nilai utama yang bisa membuat pemimpin bisa bertahan menghadapi berbagai situasi. Ketiga nilai ini ialah fondasi dari setiap keputusan dan langkah para pemimpin masa depan.
Jika dilihat dari jangka panjang, implementasi rekrutmen nondiskriminatif adalah investasi menuju lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan manusiawi.
Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih bakal didirikan di berbagai wilayah Indonesia.
Tanpa penataan sistem pelatihan kerja yang inklusif lintas usia, ketimpangan kompetensi dapat menimbulkan ketegangan antargenerasi di tempat kerja.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kondisi ketenagakerjaan saat ini mengalami penurunan sehingga perlu diimbangi dengan pertumbuhan jumlah wirausaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved