Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI) bekerjasama dengan DPR RI mengadakan acara "Webinar Merajut Nusantara dengan Tema "Mewujudkan Era Teknologi Sebagai Era Akuntabilitas Dengan Platform Digital".
Melalui acara ini, BAKTI Kemkominfo RI ingin mengedukasi peserta webinar yang terdiri dari berbagai penggiat teknologi informasi digital, seperti aktivis media sosial, blogger dan Jurnalis yang tersebar di berbagai media online untuk berjuang bersama-sama menciptakan iklim literasi digital. Caranya dengan mendorong mereka untuk berkreasi dan berinovasi dalam dunia digital.
Di acara ini, menghadirkan tiga pemateri ahli diantaranya Hillary Brigitta Lasut, S.H.,LL.M (Anggota DPR RI Fraksi P-Nasdem Dapil Sulawesi Utara), Yelly Walansendow SE., S.STPar., MSi (Sekretaris DPW GARNITA Sulawesi Utara), Drs. Gun Gun Siswadi M, Si. (Akademisi Univ. Esa Unggul Jakarta). Dipandu oleh MC Hanna Rhelaya Yosepha Risambessy dan dimoderatori oleh Jesica Angelina Antonia Turambi. Diselingi hiburan dari Grup Band Akustik “Jolie Music Band”, sebagai Music Performance.
Anggota Komisi I DPR RI F-Nasdem, Hillary Brigitta Lasut dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker menyampaikan, tema Mewujudkan Era Teknologi Sebagai Era Akuntabilitas Dengan Platform Digital ini sesuai dengan taglinenya, dengan semangat era teknologi sebagai era keterbukaan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan mudah dan efektif serta di awasi dengan berbagai pihak. "Namun mudahnya Informasi yang dapat diterima oleh masyarakat perlu di saring sebelum sharing agar informasi yang dishareing bukan menjadi keburukan bagi yang lain," katanya, Kamis (3/3).
Narasumber kedua Yelly Walansendow menyampaikan bahwa pentingnya Internet dalam mengembangkan Akuntabilitas digital, terbukti saat ini menurut data jumlah pengguna Internet meningkat terus. Pada tahun 2018 = 39,8 persen dari jumlah penduduk, 2019 = 47,7 persen dari jumlah penduduk, 2019 = kuartal ke-2/2020 196,7 juta jiwa, 2021 = 73 persen/202 juta dari total 274 penduduk (pengguna Internet terbesar ke-4 di dunia menurut Kominfo-23/6/21 ).
Sementara Drs. Gun Gun Siswadi M, Si mengutip laporan terbaru yang dirilis oleh datareportal.com, dalam laporan bertajuk "Digital 2022: Indonesia" (15/2/2022), menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta orang (73,7 persen) dari total populasi 277,7 juta orang.
Hal ini terjadi karena adanya ledakan konektivitas digital dimana semua orang dibumi akan terhubung satu sama lain. Hal ini akan menghasilkan peningkatan produktivitas, kesehatan, pendidikan, kualitas hidup dan berjuta kesempatan lain didunia nyata.
Dengan adanya ledakan konektivitas digital, jelas Gun Gun, pemerintah akan melakukan lima langkah percepatan transformasi digital di era Covid-19 yaitu melakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet, menyiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, mempercepat Integrasi Pusat Data Nasional, Menyiapkan regulasi atau skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital secepat-cepatnya, dan menyiapkan kebutuhan SDM Talenta Digital.
Menurut Data Alvara Research Center, Pengguna Media Cyber / Internet Mayoritas masyarakat Indonesia saat ini, baik Generasi X (1965-1980), Generasi Milenial (1981-1997), khususnya Generasi Z yang lahir 1998-2010 memilih Internet sebagai media berkomunikasi, berinteraksi, dan mendapatkan informasi. Media massa lainnya sudah bertransformasi menggunakan portal media sosial untuk menyebarkan informasi,” paparnya. (OL-13)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
PARA sukarelawan Mak Ganjar Lampung mengadakan kegiatan workshop pelatihan sulam usus dan rajut kepada masyarakat di Tulang Bawang.
PEMANFAATAN internet sudah lebih dari sekedar alat atau sarana hiburan semata, perkembangan teknologi informasi membuat konektivitas menjadi sangat luas dalam segala hal
"Satu hal yang membuat saya tetap waras selama seluruh proses ini yaitu hobi saya merajut dan merenda atau semua hal tentang menjahit."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved