Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA kini sedang mengalami gelombang ke-3 covid-19 dengan varian virus omikron. Meski menurut Kemenkes RI gejala omikron tidak separah varian Delta, namun lebih mudah menyebar dengan gejala umum seperti demam, batuk, flu, dan sakit tenggorokan.
Hampir semua varian virus korona menyebabkan gejala batuk. Salah satu upaya terapi simtomatik terhadap batuk yang disebabkan oleh covid-19 adalah dengan mengonsumsi bahan herbal. Bahan herbal yang terkandung dalam OB Herbal terbukti memiliki efikasi terhadap gejala batuk sehingga dapat digunakan sebagai terapi simtomatik batuk.
Terapi simtomatik dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sementara karena fokus mengobati sesuai dengan gejala yang ada. Ini sejalan dengan rekomendasi pemerintah dalam menghadapi gelombang omikron yang penularannya tinggi tapi keparahannya rendah yaitu dengan disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin serta jika ada gejala ringan, minum obat sesuai dengan gejala. Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.01.07/Menkes/187/2017 juga menganjurkan konsumsi tanaman obat jahe, jeruk nipis, dan kencur untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat.
“Terapi simtomatik terhadap batuk bertujuan untuk melegakan jalan nafas. Sesuai anjuran pemerintah, herbal seperti jahe, jeruk nipis, kencur, daun mint ampuh meredakan batuk dan melegakan tenggorokan karena memiliki sifat antitusif dan bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal).
“Mengonsumsi obat batuk herbal juga memiliki lebih banyak manfaat. Berbeda dengan obat batuk non-herbal yang setiap jenis bahannya hanya punya satu jenis khasiat, obat batuk herbal setiap bahannya memiliki multikhasiat dan efek samping yang minimal,” imbuhnya.
“Kami terus berkomitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat Indonesia. Melalui produk OB Herbal, Deltomed ingin membantu meringankan gejala batuk dan melegakan tenggorokan khususnya di masa pandemi gelombang ketiga ini. OB Herbal adalah Obat Batuk Herbal dengan sediaan sirup untuk membantu meredakan batuk dan melegakan tenggorokan, karena terbuat dari jahe, jeruk nipis, kencur dan daun mint. Keunggulan dari Obat Batuk OB HERBAL adalah sudah tersertifikasi halal dan OHT (Obat Herbal Terstandar), tidak menyebabkan kantuk dan tanpa alkohol karena berbahan dasar herbal. OB Herbal telah mendapatkan Izin Edar dari Badan POM RI. Kini OB Herbal telah menyediakan Obat Batuk anak–anak," tambah Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc.
OB Herbal aman dikonsumsi oleh anak di atas 12 tahun sampai dengan lansia. Orang dewasa dan lansia dapat mengonsumsi 1 sendok takar OB Herbal 3 kali sehari. Sementara, anak 6 – 12 tahun dapat mengonsumsi OB Herbal Junior 3 sendok takar 3 kali sehari.
Masyarakat dapat membeli produk OB Herbal di apotek dan toko obat terdekat, atau di Deltomed Official Store di Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, Bukalapak, dan JD.ID. OB Herbal dijual dalam kemasan 30ml, 60ml, 100ml dan OB Herbal Junior tersedia dalam dua ukuran 30ml dan 60ml. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved