Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
GURU Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia Prof Dr Hamdi Muluk MSi mengatakan penerapan konsep pentaheliks atau multipihak dalam penanggulangan terorisme bisa berhasil asal sinerginya saling terhubung dan kuat.
"Konsep (pentaheliks) ini, saya optimistis itu akan berjalan dan berhasil. Gagasannya sudah cukup dan sudah sebagaimana yang seharusnya," kata Hamdi seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (24/2).
Konsep pentaheliks yang dicanangkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggunakan seluruh potensi dalam membentuk kekuatan nasional melawan ideologi radikalisme dan terorisme. Pentaheliks merangkul lima elemen bangsa, yakni kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) pusat dan daerah, berbagai komunitas masyarakat (organisasi kemasyarakatan, pelaku seni dan budaya), akademisi, dunia atau pelaku usaha (Badan Usaha Milik Negara maupun swasta), serta media.
Dia menilai konsep pentaheliks memiliki banyak kelebihan, di antaranya berperan menghubungkan kelima komponen penting tersebut di masyarakat, dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme. Hal itu diharapkan mampu mempersempit ruang gerak kelompok radikal terorisme.
"Jadi memang bagusnya lima komponen pentaheliks itu nyambung dan bisa bersinergi satu sama lain, sehingga ruang gerak dari kelompok radikal terorisme akan semakin sempit," jelasnya.
Hamdi mengamati pola pergerakan kelompok radikal terorisme secara masif dapat masuk ke dalam berbagai sektor vital, seperti pemerintahan maupun lembaga pendidikan.
"Mereka (teroris) ini militan, ekstrem dan totalitas selama 24 jam dalam seluruh aktivitasnya. Mereka menyusup dan ber-strategi masuk ke berbagai lini, termasuk ke lembaga negara, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan sebagainya," jelasnya.
Baca juga: Pola Pembelajaran yang Adaptif Butuh Keterlibatan Seluruh Elemen Pendidikan
Fakta bahwa kelompok radikal menyusup hingga ke lingkungan pendidikan, menurut dia, juga bukan hal baru dalam studi bidang terorisme. Dia mengatakan hal tersebut berkaitan dengan kondisi energi dari kelompok radikal yang besar secara psikologis, serta memiliki daya tahan dan ketangguhan atau resilience tinggi dalam mewujudkan misi jangka panjangnya.
"Jadi, tidak usah heran kalau survei yang pernah dilakukan oleh BNPT ataupun survei yang dilakukan pihak lain terhadap masjid atau pesantren. Kalau orang yang sudah studi ke kelompok radikal atau ekstrem, tentunya (temuan) itu adalah hal yang biasa," ungkapnya.
Meskipun berdasarkan data mengenai jumlah kelompok radikal ini masih minoritas, lanjutnya, namun hal itu tetap penting untuk mewaspadai kelompok sempalan tersebut.
"Meskipun mereka cuma kelompok sempalan, tapi kalau dibiarkan tentunya bisa membesar dan menjadi masalah serius, yang dapat membahayakan keberlangsungan bangsa. Harus terus diwaspadai, jangan sampai dibiarkan," tegasnya.
Oleh karena itu, dalam rangka menyukseskan kebijakan penerapan konsep pentaheliks, penting bagi BNPT untuk menyamakan persepsi bersama kelima komponen tersebut. Selain itu juga untuk membangun kesadaran bersama terkait masalah radikal terorisme yang menjadi urgensi dan ancaman bersama.
"Konsep pentaheliks ini akan berhasil sepanjang persepsinya disamakan terlebih dahulu di antara lima komponen tersebut, termasuk juga sense of urgency-nya," ujarnya. (Ant/S-2)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Mirra Noor Milla menyatakan Indonesia berhasil menekan aksi terorisme dengan mencatatkan nol serangan dalam dua tahun terakhir.
Insiden mengerikan terjadi saat perayaan kemenangan Liverpool di Liga Premier Inggris. Ketika sebuah mobil menabrak supporter
Jerman enggan mengkritisi Israel karena tanggung jawab sejarah. Namun, ia mengaku tak bisa lagi memahami tujuan Zionis di Gaza.
REMAJA 18 tahun bernama Muammar, ditangkap oleh pihak Datasemen Khusus (Densus) 88 saat sedang membeli air galon, Sabtu (24/5) petang karena diduga terlibat aktivitas terorisme.
MENTERI Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri), Tito Karnavian, menyampaikan pidato kunci dalam forum internasional bertema keamanan global yang diselenggarakan di Doha, Qatar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved