Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PEMERINTAH terus mendorong produsen agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Upaya yang dilakukan salah satunya, pemerintah akan menghilangkan secara bertahap (phase out) sejumlah produk dan kemasan plastik sekali pakai hingga 1 Januari 2030 mendatang.
Hal itu juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Direktur Pengurangan Sampah KLHK Sinta Saptarina Soemiarno menjabarkan, sejumlah produk tersebut yakni kemasan berbahan plastik PVC dan PS, kemasan sachet ukurang kurang dari 50 ml atau 50 gram, sedotan plastik, kantong belanja plastik, alat makan dan minum sekali pakai dan wadah plastik foam.
"Mohon dukungan semuanya agar ini bisa terlaksana," kata Shinta dalam webinar bertajuk Plastic Credit, Gagasan Baru Solusi Pengurangan Sampah Plastik? yang diselenggarakan KLHK, Kamis (24/2). Dalam peraturan tersebut, KLHK juga meminta produsen untuk memberikan penanda pada kemasan, apakah produk tersebut bisa dikomposkan, bisa didaur ulang atau bisa diguna ulang.
Dengan hilangnya sejumlah produk dan kemasan plastik sekali pakai, maka pemerintah juga meminta produsen untuk melakukan desain ulang dengan menggunakan bahan yang dapat didaur ulang atau diguna ulang. Produsen juga harus menghilangkan label dan seal plastik, menggunakan bahan baku monomaterial, dan mengatur ukuran minimum berbagai jenis kemasan.
Sinta menyebut, aturan tersebut dibuat demi mencapai target pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% hingga 2025 mendatang. Saat ini sendiri, ia menyebut peraturan plastik sekali pakai sudah semakin banyak diterapkan di daerah. Berdasarkan data KLHK, ada sebanyak 75 pemerintah daerah yang terdiri dari 2 provinsi, 38 kabupaten dan 35 kota.
Selain itu, kebiasaan masyarakat dalam mengurangi plastik sekali pakai sudah membaik. Berdasarkan survei, sebanyak 91,6% masyarakat setuju jika mereka harus membawa kantong belanja sendiri dari rumah. (H-1)
Kegiatan ini juga diisi dengan aksi daur ulang sampah plastik menjadi ecobrick sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi beban sampah yang berakhir di TPA.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
Sejak 1993, lanjut Arif, Danone Indonesia melalui AQUA, telah menjadi pionir dalam program daur ulang dan pengumpulan botol plastik paska konsumsi melalui Program AQUA Peduli.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved