Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Rumah Sakit (RS) Polri berkolaborasi dengan pihak rumah sakit lainnya untuk mengoptimalkan pengobatan guna kesembuhan dari Sinta Aulia seorang anak perempuan penderita tumor kaki.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, dalam kolaborasi tersebut dibentuk tim yang berisikan para ahli dan pakar di bidang medisnya masing-masing. Tim itu sendiri berasal dari RS Polri, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS Kanker Dharmais, dan RS MRCCC Siloam
"Kemudian kami sampaikan bahwa RS Polri telah membentuk tim yang beranggotakan para pakar dan ahli diantaranya adalah RSCM, Dharmais kemudian RS MRCCC Siloam Semanggi," kata Ramadhan dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (21/2).
Kesempatan yang sama, Konsultan RSCM, Prof. Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, Sp. OT mengungkapkan, dalam pengobatan Sinta Aulia ini, dibentuk juga tim multidimensi untuk lebih memaksimalkan kesembuhan dari Sinta. "Concern dari Pak Kapolri dan Menkes luar biasa sehingga dibentuk tim dari kami semua. Kedua tim multidisiplin artinya ada ahli bedah, kemoterapi dan lain-lainnya terkait untuk pengobatan ataupun tata laksana pengobatan ananda Sinta," ujar Achmad.
Achmad menjelaskan, untuk saat ini, tim tersebut akan memastikan kondisi dari Sinta dalam keadaan yang baik-baik saja untuk dilakukan proses pengobatan lebih lanjut. "Dari tim RS Polri sudah menyiapkan City Scan. Setelah keadaannya memungkinkan untuk memastikan kondisinya," ucap Achmad.
Di sisi lain, Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D, Mars berharap dengan adanya penanganan kolaborasi ini akan semakin memberikan yang terbaik untuk anak perempuan tersebut.
"Kami melihat tim RS Polri sudah baik dan lengkap. Kami berkomitmen mendukung kebutuhan didalam upaya pengobatan pasien Sinta ini. Kita berjuang sungguh-sungguh demi kebaikan anak Sinta. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan bisa berikan hasil terbaik untuk Sinta dan orang tua. Tentunya kolaborasi ini menjadi menjadi cerita baik untuk perhatian dunia medis kepada pasien yang membutuhkan," paparnya.
Kemudian, Direktur RS MRCCC Siloam, dr. Adityawati. G berharap, dengan kolaborasi semua pihak, pengobatan Sinta Aulia dapat berjalan dengan baik. "Mudah-mudahan dengan niat kami kolaborasi mendukung Sinta maka pengobatan berhasil dengan baik. Tentunya dengan support tim Dokter dari RS Polri sudah sangat baik. Niat kami bisa mengobati Sinta dan dapat berhasil atas izin Allah," tuturnya. (OL-12)
POLRI telah merujuk seorang anak korban dugaan penganiayaan oleh ayahnya yang ditemukan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati,
Salah satu alasan penghentian identifikasi jenazah yakni sudah tidak ada lagi tambahan data antemortem dari keluarga yang merasa kehilangan keluarganya saat kejadian kebakaran
KEPALA Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan potongan jasad yang ditemukan hari ini ditemukan di lorong pintu darurat pada lantai delapan.
TIM Gabungan Gulkarmat Jakarta Barat, BPBD, Polsek Taman Sari kembali menemukan satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Selasa (21/1).
RS Polri juga telah mengambil sampel Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang
Ahmad Fauzi menjelaskan alasan mengapa pemeriksaan korban kebakaran bisa berlangsung lama. Katanya, pemeriksaan DNA memang memakan waktu yang tidak sebentar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved