Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SETELAH melalui proses yang cukup panjang, Vaksin Merah Putih akhirnya masuk pada tahap uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga (Unair), PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu resmi mulai lakukan uji klinis tahap pertama hari ini, Rabu (9/2).
Dalam acara Seromoni Uni Klinis Vaksin Merah Putih Unair di RSUD Dr Soetomo, Rektor UNAIR Prof. Nasih mengatakan bahwa vaksin buatan anak bangsa itu diharapkan menjadi menjadi solusi mengatasi pandemi covid-19. Vaksin Merah putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dengan bersertifikat halal. Dia berharap bahwa
“Vaksin ini akan menjadi vaksin covid-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,” ujarnya dalam sambutan Seremoni Uji Klinis Vaksin Merah Putih Unair, Rabu (9/2).
Meski siap untuk uji klinis tahap I dan II, Prof. Nasih meminta dukungan semua pihak. Sebab, perjalanan Vaksin Merah Putih akan sangat terjal demi mencapai status siap edar.
“Kami perlu kerja sama dari semua pihak. Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama kami mohon untuk dapat terus mengalir agar vaksin merah putih dapat berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksin tersebut bisa menjadi booster dan vaksin anak. Selain itu, pihaknya juga mendorong satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang menjalani tiga tahap tersebut, sebagai vaksin donasi internasional.
“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20, ke negara-negara lain yang membutuhkan,” katanya.
Tidak hanya itu, sambungnya, dengan sertifikasi halal yang dimilikinya, Vaksin Merah Putih diharapkan dapat mencakup seluruh penduduk, termasuk dengan negara yang memiliki populasi agama Islam. “Sehingga dengan demikian bukan hanya secara lokal, namun juga internasional,” tuturnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkes menegaskan bahwa setelah melakukan uji klinis, Vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin melakukan proses registrasi skala global. Sebelum diedarkan secara internasional, Vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional.
Adapun, Gubernur Jawa Timur Khofifah dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya tentang percepatan uji klinis Vaksin Merah Putih dari fase pertama hingga ketiga. “Kami bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri,” kata dia.
Sebelumnya, perjalanan panjang Vaksin Merah Putih dimulai dari proses Animal Trial pada awal hingga pertengahan tahun 2021. Selanjutnya, proses uji pra-klinik macaca comorbid dan dewasa tua pada bulan Juli dan Agustus 2021. Uji pra-klinik macaca dewasa muda dan remaja pada September 2021. Uji pra-klinik macaca anak dan bunting pada Oktober 2021.
Pada bulan November 2021 bertepatan dengan Dies Natalis Unair, Rektor Unair Prof. Nasih menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT Biotis. Dukungan untuk proses penyelesaian Vaksin Merah Putih pun diharapkan terus mengalir dari banyak pihak. (OL-13)
Baca Juga: BOR ICU Covid-19 di Jakarta Meningkat Jadi 39%
Vaksin tuberkulosis merupakan vaksin tuberkulosis inhalasi pertama. Vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan tiga antigen.
Pelaksanaan uji klinis dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025.
Dengan lebih dari 1 juta kasus baru setiap tahun, TB terus menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan di Indonesia.
DUA perusahaan bioteknologi AS mengatakan FDA telah mengizinkan mereka untuk melakukan uji klinis ginjal babi hasil suntingan gen untuk transplantasi manusia.
Kebanyakan protein yang dikonsumsi sering kali tidak terserap sepenuhnya oleh tubuh.
Saat ini, pengembangan vaksin tuberkulosis (Tb) di Indonesia sudah masuk uji klinis fase 3.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved