Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENULIS sekaligus Duta Baca Indonesia Gol A Gong memaparkan dua kendala utama dalam peningkatan literasi nasional dalam kegiatan "Safari Literasi Nasional" yang digelar di auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu (5/2).
"Ada dua masalah utama terkait peningkatan literasi nasional, yakni sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata," kata Gol A Gong di Kampus Universitas Jember.
Menurut penulis yang tenar dengan novel Balada Si Roy itu, masyarakat Indonesia terutama di luar Jawa dan khususnya di wilayah Indonesia timur, seperti Papua dan Maluku sulit mendapatkan buku, karena minimnya jumlah percetakan dan penerbitan buku berkualitas.
"Sementara membeli buku bermutu berat di ongkos kirim, terkadang bahkan biaya kirim buku bisa dua kali lipat dari harga buku, sehingga perlu dukungan politik anggaran untuk meningkatkan minat baca di Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan pengalaman, lanjut dia, minat baca masyarakat Indonesia cukup tinggi, namun kendala sulitnya akses buku dan distribusi buku yang tidak merata membuat literasi di Indonesia masih belum meningkat, sehingga harus ada dukungan politik anggaran dari pemerintah, baik pemerintah pusat hingga daerah.
"Misalnya mendukung keberadaan usaha penerbitan buku, menyediakan dana untuk pengembangan perpustakaan dan Taman Baca Masyarakat, bahkan jika perlu memberikan subsidi ongkos kirim pembelian buku," katanya.
Untuk itu, ia mendorong kalangan akademisi seperti Universitas Jember untuk melakukan kajian ilmiah dan pembuatan naskah akademik yang bisa digunakan sebagai landasan kebijakan bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat meningkatkan minat baca.
Penulis yang telah menerbitkan 300 buku lebih itu mengajak peserta yang hadir untuk tidak terjebak pada penilaian yang menyebutkan bahwa orang Indonesia malas membaca, caranya dengan mendorong semakin banyak warga yang memanfaatkan perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat yang ada dan mencoba menggabungkan literasi media dengan literasi lainnya seperti literasi keuangan, literasi usaha dan lainnya.
Baca juga : Songsong Bonus Demografi 2030, DMI dan Pimpinan Pondok Pesantren Bertekad Cetak Cendikiawan Muslim
"Kalau hanya literasi media dalam rangka meningkatkan minat baca saja mungkin banyak yang kurang berminat. Misalnya, Taman Bacaan Masyarakat juga mengajarkan bagaimana memanfaatkan potensi sekitar, sehingga memberikan keuntungan secara ekonomis bagi masyarakat," ujarnya.
Ia mencontohkan pernah mendatangi Taman Bacaan Masyarakat yang juga mengajak warga mengolah hasil tanaman lidah buaya sebagai minuman kesehatan, sehingga minat baca meningkat dan masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tambahan.
Kegiatan Safari Literasi Nasional dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Perpustakaan Universitas Jember Ida Widiastuti. Ia menjelaskan kegiatan itu kerja sama antara UPT Perpustakaan Universitas Jember dengan Perpustakaan Nasional.
"Jember menjadi kota ke-16 yang disinggahi oleh Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia bersama tim, dari rencana 33 kota yang akan disinggahi di Jawa, Bali, NTB hingga NTT," katanya.
Kegiatan Safari Literasi Nasional dimulai pada 17 Januari 2022 dan akan berakhir pada April 2022, sehingga Unej bangga dipilih sebagai perguruan tinggi pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan Safari Literasi Nasional yang menghadirkan Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia.
"Semoga minat baca masyarakat Jember makin meningkat, sebab menurut UNESCO idealnya setiap orang membaca tiga buku baru tiap tahunnya," katanya.
Selain menampilkan Gol A Gong, panitia menghadirkan penulis dan pemilik penerbitan Epigraf, Daniel Mahendra yang banyak menjelaskan seluk beluk penerbitan buku. (OL-7)
Melalui Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, sebanyak 716 judul buku cerita anak telah diproduksi dan dipilih secara ketat.
TOKOH politik sekaligus mantan Ketua DPRD Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan, menyebut Buleleng kebobolan di rumahnya sendiri.
MEMBACA adalah jantungnya literasi. Membaca memberi asupan kepada nalar dan pikiran sehingga semakin terbuka, kritis, dan analitis.
Literasi harus dimulai dari rumah. Anak-anak yang terbiasa membaca akan memiliki wawasan luas yang mempersiapkan mereka untuk meraih cita-cita.
Pernahkah kamu merasa canggung atau tidak ingin orang tahu bahwa kamu sudah membaca pesan WhatsApp mereka?
Ada Slogan Jadi Logam - Kedunguan dapat dilarutkan dengan banyak membaca.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved