Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemendikbudristek Kukuhkan Guru Besar Ilmu Thermodinamika Politeknik Negeri Semarang

Widhoroso
02/2/2022 19:51
Kemendikbudristek Kukuhkan Guru Besar Ilmu Thermodinamika Politeknik Negeri Semarang
Acara pengukuhan Totok Prasetyo (kanan) sebagai guru besar Ilmu Thermodinamika Politeknik Negeri Semarang, Rabu (2/2).(DOK Politeknik Negeri Semarang)

KEMENTERIAN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengukuhkan Direktur Politeknik Negeri Semarang (Polines) Totok Prasetyo sebagai guru besar bidang Ilmu Thermodinamika pada jurusan Teknik Mesin.

Melalui penelitian ilmiahnya yang berjudul ‘Pemanfaatan Energi Panas Bumi Temperatur Rendah Menggunakan Teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) dengan Fluida Kerja R123’, Totok dikukuhkan pada Rapat Terbuka Senat Polines oleh Ketua Senat, Jusni Amid di Polines Tembalang, Semarang, Rabu (2/2).

Dengan dikukuhkannya Totok sebagai guru besar, Polines kini memiliki dua guru besar. Sebelumnya, Muhammad Mukhlisin dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Tanah, pada jurusan Teknik Sipil, pada Juli 2019.

Mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi, Henri Togar Hasiholan Tambunan mengalungkan tanda guru besar kepada Totok. "Kami merasa sangat bangga atas capaian Totok Prasetyo sebagai guru besar yang ke-25 dari 29 guru besar politeknik di Tanah Air," ujar Henri.

Henri mengatakan, Kemendikbudristek mendorong penuh perguruan tinggi vokasi untuk terus menghadirkan guru besar. "Mari kita berjuang untuk ini. Terlebih, Totok Prasetyo sebagai lulusan SMK yang menjadi guru besar turut menggelorakan slogan 'SMK Bisa’. Mudah-mudahan apa yang menjadi temuan Totok Prasetyo dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa ini," tuturnya.

Dalam orasi ilmiahnya, Totok mengatakan, substansi pidato pengukuhan guru besar kali ini menggambarkan ide gagasannya terkait betapa besarnya potensi sumber daya alam Indonesia khususnya di sektor panas bumi. "Harta karun energi yang tidak ternilai ini tersimpan dalam perut bumi Ibu Pertiwi, Indonesia," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Totok, sampai saat ini potensi itu belum terekploitasi sebesar0-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia. Panas bumi yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia, jelasnya,  harus dikonversikan menjadi energi listrik.

"Salah satu bidang ilmu yang memiliki peran utama dalam proses konversi energi adalah Ilmu Thermodinamika. Thermodinamika merupakan salah satu cabang Ilmu Fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain. Hukum pertama Thermodinamika dan Hukum Thermodinamika kedua menjadi acuan dalam membahas mengenai perubahan energi. Hal ini merupakan jawaban solusi atas paradigma baru penggunaan energi alternatif dan menjadi fokus kajian penelitian-penelitian saya selama ini,” ucap Direktur Polines ini.

Totok melanjutkan, wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke termasuk ke dalam kawasan wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang menyimpan potensi sumber energi panas yang sangat besar. Meskipun telah dimanfaatkan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), kata Totok, masih terdapat potensi sumber panas dengan temperatur rendah berkisar antara 80 sampai dengan 150 derajat celcius.

"Untuk itu, ada strategi pemanfaatan energi dengan sumber panas yang rendah untuk menghasilkan energi listrik dengan teknologi ORC. Disini, Ilmu Thermodinamika benar-benar diaplikasikan untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik,” ungkap alumni angkatan pertama Polikteknik Undip yang kini menjadi Polines tersebut. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya