Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Bre Redana mengakui sejatinya puisi bukanlah dunia yang dia akrabi, setidaknya dibanding mantan wartawan Kompas itu, mengakrabi prosa. Bahkan ketika masih menjadi redaktur koran Kompas edisi Minggu, dia gentar menangani rubrik puisi.
"Saya gentar menangani rubrik puisi. Maka rubrik tadi pada zamannya diasuh oleh seniman di luar redaksi, yakni Sutardji Calzoum Bachri, kemudian dilanjutkan oleh Hasif Amini," kata Bre Redana di Jakarta, baru-baru ini.
Hanya saja, dia menambahkan, mana mungkin dia mampu menolak ketika Benny Benke memintanya untuk memberi pengantar buku puisi Mengheningkan Puisi.
"Dia teman baik. Wartawan. Setiap kali ketemu, dengan murah hati dia memberi informasi ini-itu, hingga sebagai pensiunan wartawan, saya terselamatkan tidak kelewat ketinggalan zaman," kata penulis sejumlah novel berlatar tahun 1965 itu.
Jurnalis
Bre Redana sangat gembira setiap kali ada dan mengetahui wartawan berkarya di dunia sastra. Contohnya wartawan hebat seperti Gabriel Garcia Marquez dan Mochtar Lubis adalah wartawan cum sastrawan.
Karena bagi Bre Redana, fakta memerlukan pengayaan dimensi dan imajinasi. Dalam keyakinan Bre Redana, bahasa berkemungkinan memberikan dua hal tersebut.
Orang yang akrab dunia sastra paham benar, fungsi bahasa tidak sebatas alat komunikasi. Kekayaan umat manusia, masa depan peradaban, dari dulu sampai masa mendatang, ditentukan antara lain oleh perkembangan kognisi manusia akibat olah bahasa.
Persis di sini terletak harapan besar terhadap fungsi pers dan literasi pada umumnya: ikut membangun peradaban.
Wartawan yang bersastra, menurut Bre Redana, adalah wartawan yang berkesadaran memelihara bahasa. Jika sebuah bangsa rusak bahasanya, rusaklah masyarakatnya, jika terpelihara bahasanya, akan terpelihara kognisi pula masyarakatnya, nalar sehatnya, pun tentu kepribadiannya.
"Perasaan minder menghadapi puisi agak berkurang begitu mendapati bagaimana Benny Benke menuliskan karya-karyanya. Puisi-puisi Benny dalam cita rasa saya bersifat prosaik. Dengan seketika, saya menjadi akrab dengannya," terang Bre Redana. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved