Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Vaksin Booster Gratis Diprioritaskan untuk Lansia dan Kelompok Rentan

Ferdian Ananda Majni
11/1/2022 18:23
Vaksin Booster Gratis Diprioritaskan untuk Lansia dan Kelompok Rentan
Pemberian vaksin booster bagi relawan di Yogyakarta(Antara/Andreas Fitri Atmoko)

PEMERINTAH akan memulai pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster pada 12 Januari 2022 dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan progran vaksin booster aman dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dua kali suntikan dalam durasi minimal 6 bulan yang lalu. 

"Arahan Presiden bahwa prioritas akan diberikan kepada lansia dan kelompok rentan atau individu yang memiliki masalah sistem imun/kekebalan (immunocompromized)," kata Menkes Budi dalam keterangan pers virtual Selasa (11/1) 

Dia menekankan, vaksinasi booster penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dan ancaman covid-19 termasuk varian-varian barunya. 

"Pemerintah sendiri, Alhamdulillah sudah memiliki vaksin yang cukup baik yang berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu, yang deliverynya akan tiba awal tahun ini maupun juga karena adanya tambahan yang cukup signifikan dari vaksin donasi dunia baik melalui program kerja sama covax maupun juga program kerja sama bilateral," tuturnya. 

Diketahui vaksin CoronaVac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma merupakan vaksin pertama yang memperoleh izin sebagai booster/dosis lanjutan homolog, diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Coronavac/ Vaksin Covid-19 Bio Farma pada usia 18 tahun ke atas dengan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan pada subjek dewasa. 

Baca juga : Mulai Besok, Presiden Jokowi Putuskan Vaksin Booster Gratis

Selanjutnya untuk Vaksin Comirnaty dari Pfizer sebagai dosis lanjutan homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Comirnaty/Pfizer pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali. 

Selain kedua vaksin tersebut, Badan POM juga telah melakukan evaluasi terhadap vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna dan Zifivax. 

Vaksin AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) sebagai booster homolog dapat diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac) pada usia 18 tahun ke atas, dengan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi IgG setelah pemberian booster/dosis lanjutan dari 1792 (sebelum pemberian booster/dosis lanjutan) menjadi 3746. 

Sedangkan pada Vaksin Moderna sebagai booster homolog dan heterolog (dengan vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen) dengan dosis setengah (half dose) dapat diberikan pada usia 18 tahun keatas. Penggunaan dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer. Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna. 

Terakhir, Vaksin Zifivax sebagai booster heterolog dengan full dose untuk usia 18 tahun atau lebih dapat diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah mendapatkan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm). Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30x pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm. 

Hasil evaluasi dari aspek keamanan kelima vaksin booster/dosis lanjutan tersebut menunjukan bahwa frekuensi, jenis, dan keparahan dari Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang dilaporkan setelah pemberian booster umumnya bersifat ringan dan sedang. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya