Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Satgas Covid-19 Tegaskan Harga Vaksin Booster Belum Diputuskan

Ferdian Ananda Majni
10/1/2022 23:55
Satgas Covid-19 Tegaskan Harga Vaksin Booster Belum Diputuskan
Ilustrasi(AFP)

VAKSIN Booster covid-19, gratis atau bayar? Kedua opsi itu ada. Dimana vaksin Booster gratis ditujukan untuk lansia, peserta BPJS Kesehatan kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI), dan kelompok rentan lain. Sedangkan vaksin booster berbayar digunakan untuk vaksinasi mandiri. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan saat ini mengenai besaran tarif vaksin belum ditetapkan pemerintah.

"Adapun informasi tarif yang beredar saat ini merupakan estimasi tarif vaksin di luar negeri," kata Prof Wiku dalam keterangannya Senin (10/1).

Baca juga: Luhut Imbau Masyarakat Tahan Diri Keluar Negeri

Program booster vaksinasi covid-19 rencananya dimulai 12 Januari 2022. Target awal kepada 21 juta orang di bulan Januari. Dengan ini, Pemerintah Indonesia berupaya berkontribusi besar terhadap komitmen dari WHO. Untuk mencapai target 70% populasi dunia tervaksinasi di pertengahan tahun 2022.

Untuk vaksinasi booster di Indonesia, fokus utamanya vaksin memperkuat kekebalan komunitas di daerah yang kekebalan komunitasnya sudah mulai terbentuk. Program ini diprioritaskan bagi kabupaten/kota yang capaian dosis pertama sudah 70% dan 60% untuk dosis keduanya. 

Lalu, penerimanya diperuntukkan bagi yang berusia diatas 18 tahun dan telah mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan. Lebih jelasnya, status vaksinasi di tiap daerah dapat dilihat bersama di https://vaksin.kemkes.go.id.

"Bagi daerah yang belum memenuhi kriteria tersebut untuk dapat mengejar target vaksinasinya," sebut Prof Wiku.

Menurut WHO analisis data awal terkait penularan virus varian Omicron seperti di Inggris dan Afrika Selatan, serta hasil uji dari para produsen vaksin, menunjukkan bahwa varian Omicron masih dapat menyerang tubuh yang telah memiliki kekebalan atau imunitas terhadap covid-19. Baik kekebalan dari vaksinasi ataupun infeksi yang diderita sebelumnya.

Beberapa studi lain menyatakan bahwa antibodi spesifik yang terbentuk berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap Omikron. Namun jenis kekebalan lain masih mampu melindungi.

"Untuk itu mari kita terus menjaga kebugaran tubuh kita yang diiringi dengan pengadaan studi-studi ilmiah yang dapat menguatkan pengendalian covid-19 di Indonesia," pungkas Prof Wiku. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya