Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Pada tanggal 17-18 Desember 2021, Republic of Performing Arts mempresentasikan karyanya yang berjudul Maria Zaitun, karya Amien Kamil di National Theatre Cairo, Mesir.
Mereka tampil setelah lolos kuratorial dari sejumlah konsep karya dan vidéo pertunjukan dari lebih 40 negara sehingga terpilihlah untuk mewakili ‘Indonesia’ dari 16 kelompok teater kontemporer yang berhak untuk mewakili Negara nya masing-masing. Tercatat dalam jadwal pertunjukan ada kelompok teater yang mewakili Yunani, Jerman, Kroasia, Maroko, Sudan, Saudi Arabia, Mesir, Tunisia, Yordania, Denmark dan Italia yang dari tanggal 14 hingga 19 Desember 2021, tampil dalam festival teater ‘28 st Cairo International Festival For Experimental Theatre 2021’ yang cukup bergengsi di dunia, karena selain usia festival nya cukup tua juga bukan kelompok teater sembarangan yang bisa lolos untuk mengikuti festival tersebut.
Maria Zaitun adalah sebuah karya yang diadaptasi dari sebuah karya penyair Indonesia kontemporer Rendra yang berjudul ‘Nyanyian Angsa’.
Kisah Maria Zaitun adalah seorang pelacur yang diserimpung oleh keadaan karena terdesak oleh kemiskinan dan sulit untuk mencari kerja dan berakhir di kompleks prostitusi. Hingga pada suatu saat, karena tak lagi hasilkan uang ia diusir oleh pemilik rumah pelacuran. Penyakit kelamin mendera dirinya. Dokter tidak lagi mau mengobati karena utangnya telah banyak.
Sebagai penganut Katolik, ia seakan dikejar oleh dosa dan ingin sekali mengaku dosa yang mengantarnya ia ke depan gerbang gereja. Namun sungguh sial nasibnya, lagi-lagi ia ditolak oleh pastur karena dianggap telah penuh oleh dosa dan dianggap ia bukan perlu ‘Tuhan atau Gereja, tapi perlu Dokter Jiwa’.
Dalam puncak kegeramannya Maria Zaitun yang diperankan oleh Sha Ine Febrianti dengan mata nanar dan mulut berbusa berkata kepada pastur, ‘Aku tidak butuh tahu asal usul dosa saya. Yang nyata hidup saya sudah gagal. Yang pasti saya butuh Tuhan atau apa saja untuk menolong saya!’
Pertunjukan Maria Zaitun yang diprodukasi oleh Republic of Performing Arts, dengan sutradara dan naskah yang digarap oleh Amien Kamil ini tampil cukup sukses dan beberapa direktur festival teater dunia yang hadir dalam festival tersebut cukup antusias dan mengundang untuk ikut dalam festival serupa pada tahun mendatang.
Ketika berbincang dengan Media Indonesia dan ditanya tentang kredo dan visinya dalam berteater, Amien Kamil mengatakan, "Teater adalah cermin untuk kita berkaca. Mengolah diri untuk jadi manusia seutuhnya yang merdeka dan mandiri serta mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri. Sesungguhnya Teater adalah juga sebuah sebuah usaha untuk "Memanusiakan" Manusia!" (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved