Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengingatkan kemunculan varian COVID-19 baru masih akan terus ada selama penularan masih terjadi. "Saat ini, dunia termasuk Indonesia sedang menghadapi kemunculan varian Omicron sejak ditetapkan oleh WHO sebagai varian yang menjadi perhatian atau variant of concern (VOC)," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (9/12).
Ia mengatakan, penyebaran varian Omicron sudah meluas, tidak hanya di negara-negara benua Afrika, namun juga lintas benua dengan total 57 negara. "Sebelum Omicron telah ditemukan berbagai varian COVID-19 seperti Alpha, Beta, Gamma, MU serta varian Delta yang saat ini menjadi varian paling dominan setelah sempat menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara," katanya.
Ia mengatakan, terdapat poin-poin penting pembelajaran dari berbagai varian itu yang perlu untuk terus diingat dalam menghadapi dinamika COVID-19 saat ini dan di masa yang akan datang.
Pertama, pembelajaran adanya rentang waktu dalam mengidentifikasi karakteristik varian baru, identifikasi perubahan genetik atau mutasi pada virus merupakan hal yang mudah dan cepat untuk dilakukan di laboratorium. "Meskipun demikian, dengan teknologi saat ini masih dibutuhkan waktu untuk memastikan apakah perubahan genetik yang terjadi betul-betul akan mengubah karakteristik virus, baik dengan memperbanyak studi dan memperluas subjek penelitian," katanya.
Ia menyampaikan, dunia termasuk organisasi kesehatan dunia atau WHO juga terus belajar dari dinamika varian COVID-19 ini. Ia menambahkan, pembelajaran pertama itu mendasari pembelajaran kedua, yakni pentingnya langkah antisipatif dan preventif dalam penanganan varian baru.
"Setidaknya terdapat tiga strategi preventif yang krusial dalam mencegah importasi kasus yaitu kebijakan pada pintu masuk perjalanan internasional, kebijakan pengendalian mobilitas, dan kebijakan protokol kesehatan," papar Wiku.
Dan pembelajaran terakhir, lanjut dia, pendekatan global dalam menangani pandemi COVID-19 "Meskipun pandemi terjadi di seluruh dunia, nyatanya hingga saat ini belum semua negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin, obat, dan alat kesehatan, sebagai contoh adalah kesetaraan akses vaksin," katanya.
Ia menambahkan, berbagai literatur termasuk publikasi Nielsen dan kawan-kawan pada matriks di awal Juli 2021 menyatakan bahwa terdapat variasi varian COVID-19 yang lebih banyak pada kelompok-kelompok yang belum divaksin. "Sehingga disimpulkan vaksin dapat mencegah terbentuknya varian baru," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wiku juga mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang berada dalam kondisi kasus yang terkendali. Namun, ia mengingatkan, kondisi yang terkendali dapat menjadi bumerang apabila lengah dan abai terhadap pembelajaran dari dinamika COVID-19 yang telah dicermati bersama, mengingatkan upaya kuratif sangat mahal dan beresiko menimbulkan fatalitas.
"Munculnya Omicron sebaiknya menjadi pengingat bahwa pandemi merupakan tantangan global yang tidak akan selesai apabila hanya beberapa negara saja yang berhasil mengendalikan kasus," pungkas Wiku. (OL-8)
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa varian omicron JN.1 saat ini sudah berstatus variant of interest
Indonesia mencatatkan kenaikan 255% perawatan covid-19 di rumah sakit. Dari awalnya 41 kasus menjadi 149 kasus, pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023.
KEPALA Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan data terbaru kasus aktif covid-19 hingga 20 Desember 2024. Sebanyak 613 orang terpapar covid-19.
Hingga Senin, (18/12), tercatat sudah ada tiga orang yang meninggal dunia akibat covid-19 di Jatim sejak awal Desember.
WARGA terkonfirmasi covid-19 di Jawa Tengah capai 34 orang tersebar di 14 kabupaten dan kota, empat orang dinyatakan sembuh dan hingga kini masih 30 orang menjalani perawatan dan isolasi.
Ramaphosa akan tetap melakukan isolasi di Cape Town untuk sementara waktu dan telah mendelegasikan semua tanggung jawab kepada Wakil Presiden David Mabuza untuk minggu depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved