Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
USAI sudah perhelatan “Photo Story and Video Competition: Rethinking Food Waste, Exploring Opportunities” program kolaborsi antara Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia dengan Ecoxyztem, yang ditutup dengan upacara penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba secara daring.
Proses pendaftaran dan seleksi yang dilakukan hanya dalam waktu satu bulan telah berhasil mengumpulkan lebih dari 60 peserta baik dari universitas maupun sekolah menengah atas seluruh Indonesia.
Beberapa peserta yang hadir secara daring mengungkapkan antusiasmenya dalam mencari ide pemecahan masalah sampah makanan melalui media video, dan fotografi. Beberapa di antaranya menyebutkan berasal dari daerah Aceh, Palembang, Jombang, Bogor, dan Purwokerto.
Selain peserta acara, upacara penghargaan juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia.
“Kedutaan Besar Belanda sangat senang dapat berkolaborasi dengan Ecoxyztem dan berperang melawan masalah sampah pangan, baik yang ada di limbah hulu maupun yang sudah melewati rantai pasok pangan," ujar Ana Saleh, Senior Policy Advisor for Agriculture, Fishery, Food, and Forestry Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia dalam keterangan pers, Senin (29/11).
"Ada banyak sekali cerita yang coba teman-teman sampaikan melalui foto dan video yang telah dikumpulkan, hal tersebut sangat menginspirasi kami untuk menentukan langkah inisiatif selanjutnya dan sekaligus akan terus menggaungkan kampanye dalam mengatasi masalah sampah pangan hingga ke sekolah-sekolah," jelas Ana.
Masalah sampah pangan adalah masalah fenomena gunung es, telah banyak inisiatif dan perhatian yang diberikan kepada sampah anorganik seperti tas kresek, botol plastik, dan kemasan makanan, namun masih cukup timpang dengan perhatian yang diberikan kepada sampah sisa makanan.
Padahal menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) komposisi sampah terbesar yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah organik (60%) dengan mayoritas berasal dari sampah rumah tangga (37,39%).
Melihat data tersebut, menjadi sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk memulai inisiatif penanganan sampah pangan yang dapat dimulai dari lingkungan terdekat yaitu dari rumah.
“Menurut riset mengenai sampah makanan yang dilakukan oleh Bappenas, UNDP dan Waste4Change dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019, Indonesia berpotensi mengalami kerugian sekitar 213 sampai dengan 500 triliun per tahun akibat permasalahan sampah makanan," kata Bijaksana Junerosano, Founder dari Greeneration Group.
"Dengan adanya kolaborasi antara Ecoxyztem dan Kedutaan Besar Belanda yang sekaligus menerapkan SDGs nomor 17 mengenai kemitraan diharapkan dampak yang dihasilkan akan lebih masif sehingga dapat menyusul ketertinggalan solusi permasalahan lingkungan dibanding kecepatan permasalah lingkungan itu sendiri,” jelas Bijaksana.
Dalam Lomba Photo Story dan Creative Video telah berhasil menciptakan bibit-bibit konten kreator di isu lingkungan yang masih duduk dibangku sekolah dan universitas.
Mekanisme penentuan pemenang juara favorit dihasilkan melalui voting media sosial Instagram dan Youtube @ecoxyztem sedangkan untuk juara utama ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh perwakilan Kedutaan Besar dan beberapa jurnalis senior yang berasal dari media ternama di Indonesia.
Berikut daftar pemenang Photo Story and Creative Video Competition:
Juara Favorit
● Asy-Syifa Syaharani dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh untuk kategori foto ● Amanda Puti Jasmine dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk kategori video Juara
Utama Kategori Photo Story
● Juara 1 : Miftahudin Mulfi dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ● Juara 2 : Jemima Mantiri dari Erasmus University Rotterdam ● Juara 3 : Fransiska Kharin Omega dari Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
Juara Utama Kategori Creative Video
● Juara 1 : Amanda Puti Jasmine dari Institut Pertanian Bogor ● Juara 2: Indira Aqsha Maria dari President University ● Juara 3 :
Helmi Musyaffa' Akmal dari Universitas Jenderal Soedirman Seluruh pemenang mendapatkan beasiswa dengan total nilai sebesar 15 juta rupiah dan terkhusus bagi juara pertama dari tiap kategori akan mendapatkan program pendampingan X-SEED dari Ecoxyztem.
“Kami sangat bangga dan senang dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh anak muda dari seluruh Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan melalui pembuatan konten media sosial," tutur Andreas Pandu Wirawan, CCO dari Ecoxyztem.
"Selanjutnya kami akan memulai program kerjasama X-SEED yaitu pengembangan kapasitas bagi para mahasiswa untuk dapat mengembangkan dan merealisasikan ide mereka melalui mekanisme bisnis start-up, dengan tujuan utama menciptakan lebih banyak solusi untuk mengatasi permasalahan sampah makanan.” ucap Andreas. (RO/OL-09)
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Tren pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda.
Tingginya tekanan ekonomi dan lonjakan harga properti membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di kawasan industri seperti Bekasi semakin sulit memiliki hunian layak
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
Setiap generasi sudah pasti memiliki perspektif, gaya, dan harapan masing-masing dengan keunikan sendiri. Begitu pula dengan tantangan-tantangan komunikasi.
Langkah ini tidak hanya mendekatkan pengolahan sampah ke sumbernya, namun juga berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung ekonomi sirkular.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved