Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIONGKOK kini mulai menjadi tujuan para calon mahasiswa untuk menimba ilmu. Negeri Tirai bambu ini juga telah membuka lebar para calon mahasiswa dari luar negaranya untuk belajar disana. Dari Indonesia sendiri, saat ini terdapat sekitar 15.000 mahasiswa yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Tiongkok. Hal yang paling menarik kuliah di Cina adalah adanya bea siswa yang bisa diambil oleh para calon mahasiswa.
Beasiswa yang disediakan oleh universitas, provinsi maupun pemerintah Tiongkok itu ada dalam bentuk bea siswa partial maupun bea siswa penuh. Adapun penerima beasiswa adalah untuk calon mahasiswa yang memiliki prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik dan ingin melanjutkan program studi S1, S2, S3 ataupun short course, khususnya untuk pembelajar bahasa Mandarin.
Chairman & Founder ChineseRd Lembaga pendidikan Bahasa Mandarin yang berbasis di Shenzen, Guo Xinlin mengatakan, para calon mahasiswa dari Indonesia yang berminat mencari beasiswa untuk kuliah di Tiongkok, tentunya harus menyiapkan berbagai syarat. Mulai dari data nilai dan pendidikan terakhir, study plan dan surat rekomendasi.
"Dan yang paling penting adalah bahwa yang menhajukan beasiswa harus memiliki sertifikat kompetensi bahasa asing yang relevan, terutama sertifikat ujian kompetensi Bahasa Mandarin atau Hanyu Shuioing Kaoshi (HSK). Jika mempunyai sertifikat HSK maka akan lebih mempunyai daya saing untuk meraih kesempatan bea siswa," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) merupakan ujian standarisasi untuk kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing, seperti mahasiswa internasional, serta pendatang. Sertifikat HSK memiliki fungsi dan setara dengan test EILTS atau TOEFL untuk Bahasa Inggris. Di level 4, calon mahasiwa harus dapat berkomunikasi dalam Bahasa mandarin untuk topik yang kompleks.
ChineseRd merupakan penghubung bagi para calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar di Tiongkok. Lembaga yang memiliki cabang di Indonesia ini juga memiliki kelas intensif bagi para calon mahasiswa untuk mengambil sertifikasi HSK.
Baca juga : Pengembangan Riset dan Inovasi Perlu Keterlibatan Swasta
Director ChineseRd Indonesia Cecililla Huang mengatakan, penguasaan Bahasa Mandarin yang baik tentunya menjadi syarat utama untuk kuliah di Tiongko, karena memang Bahasa Mandarin merupakan Bahasa pengantar dalam perkuliahan.
Para calon mahasiswa khususnya yang akan mengajukan beasiswa, disarankan untuk mengikuti kursus Bahasa Mandarin untuk mencapai minimal HSK level 4 sebagai syarat utama menerima bea siswa," ujarnya.
Terkait beasiswa untuk kuliah di Tiongkok, ChineseRd sampai saat ini telah menjadi pengubung sekaligus advisor kepada lebih dari 60 orang mahasiswa asal Asia Tenggara yang berhasil mendapatkan beasiswa dan kini belajar di beberapa Universitas ternama, seperti Nanjing University, Huazhong University of Science and Technology, serta Zhongnan University.
ChineseRd saat ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Tiongkok seperti, Nanjing University, Central China Normal University, South China University of Technology, East China University of Science and Technology, Xi'an Jiaotong University, Guangxi University, Guangxi Normal University, Jilin University, Northwestern Polytechnical University, serta Lanzhou University dan puluhan universitas lainnya di Cina.
“Bagi mahasiswa dari Indonesia, tentunya meneruskan pendidikan tinggi di Tiongkok akan menjadi satu nilai lebih. Hal ini karena pendidikan di Tiongkok sudah mulai bersaing, baik di level regional maupun global. Selain itu, adanya beasiswa di untuk berbagai perguruan tinggi di Cina, tentunya menjadi kelebihan, karena bisa menghemat dari sisi biaya. Namun sekali lagi, yang paling penting adalah penguasaan Bahasa Mandarin yang baik,” ungkap Ceacillia Huang. (RO/OL-7)
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Program beasiswa pelatihan kerja di Eropa ini memfasilitasi alumni profesi keperawatan dari Poltekkes seluruh Indonesia untuk berkarier di Austria, Swiss, Jerman, dan Belanda.
Kemendiktisaintek meluncurkan Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) yang menjadi bagian dari implementasi Asta Cita.
Beasiswa PalmCo Scholarship tidak hanya menanggung biaya pendidikan, tetapi juga membuka peluang pelatihan vokasi hingga kesempatan bekerja di perusahaan
AKTIVITAS olahraga sekaligus aksi sosial penggalangan dana untuk beasiswa bagi yang kurang mampu merupakan hal mulia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved