Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
COCA-Cola Foundation Indonesia (CCFI) didukung The Coca-Cola Foundation kembali menjalin kemitraan bersama Ancora Foundation serta Plastic Bank Indonesia dan MallSampah sebagai mitra pelaksana dalam fase baru dari program “Plastic Reborn 3.0”.
Program ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Melalui Plastic Reborn 3.0, kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pengumpulan sampah melalui pemberdayaan pengumpul sampah informal.
Plastic Reborn diluncurkan pada bulan Maret 2017 sebagai program kolaborasi yang diinisiasi oleh Coca-Cola Foundation Indonesia dan Ancora Foundation untuk mendorong terbangunnya ekosistem daur ulang ekonomi sirkular di Indonesia.
Plastic Reborn 3.0 berupaya memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup dari para pekerja sampah, yaitu pemulung dan pengepul di wilayah pesisir Indonesia yang meliputi Lombok dan Makassar, melalui pemanfaatan teknologi seperti aplikasi pengumpulan sampah.
Dengan aplikasi, maka memungkinkan pengumpul sampah untuk melakukan pencatatan, pelacakan, dan pemantauan data daur ulang sehingga dapat meningkatkan kapasitas pengumpulan dari pekerja sektor informal.
Plastic Reborn 3.0 didanai oleh The Coca-Cola Foundation, di mana Coca-Cola Foundation Indonesia akan memantau implementasi dana hibah tersebut di Indonesia.
Ancora Foundation bersama dengan mitra pelaksana yaitu Plastic Bank Indonesia dan Mall Sampah dalam program Plastic Reborn 3.0 telah berhasil mengumpulkan lebih dari 14 juta – atau setara dengan 293 ton – botol plastik PET dari wilayah Lombok dan Makassar.
Plastic Bank Indonesia dan MallSampah juga telah memberikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada 436 pemulung dan pengepul untuk mengakselerasi adopsi teknologi di bidang pengelolaan sampah, serta meningkatkan kapabilitas pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi.
Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo mengungkapkan, "Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Ancora Foundation sebagai mitra terus berupaya mewujudkan ekosistem pengelolaan sampah yang kuat di Indonesia."
Melalui inisiatif Plastic Reborn 3.0, para pemulung dan pengepul mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas lewat penggunaan teknologi yang mampu mengoptimalkan kinerja pengumpul sampah, serta menerima berbagai program pengembangan masyarakat.
"Program ini juga mendorong terbentuknya sistem persampahan dan pendaurulangan yang efisien, khususnya agar wilayah pesisir Lombok dan Makassar dapat terhubung dengan infrastruktur daur ulang yang dibutuhkan,” jelas Triyono.
Lombok dan Makassar terletak di wilayah pesisir Indonesia yang rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran lingkungan, termasuk sampah yang berasal dari daratan. Sementara itu, penanganan sampah di kedua wilayah ini mengalami kendala seperti infrastruktur persampahan yang belum memadai.
“Belajar dari inisiatif Plastic Reborn sebelumnya, kami menemukan bahwa pemanfaatan teknologi dan pemberdayaan sektor masyarakat informal merupakan dua komponen utama yang dibutuhkan untuk memperkuat ekosistem ekonomi sirkular di Indonesia,” jelas Direktur Eksekutif Ancora Foundation, Ahmad Zakky Habibie.
“Hal yang cukup penting adalah bagaimana membuka jalan agar mereka dapat terhubung dengan infrastruktur daur ulang di daerah mereka masing-masing,” kata Ahmad Zakky.
Country Manager, Plastic Bank Indonesia, Paola Cortese, mengatakan, “Kami senang dapat menjadi bagian dari inisiatif ini karena sejalan dengan misi kami untuk mencegah masuknya sampah plastik ke lautan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja sampah."
CEO dan Founder MallSampah, Adi Saifullah Putra, mengungkapkan rasa antusiasnya dapat kembali terpilih dalam program Plastic Reborn.
“Kami telah membekali sejumlah pemulung dan pengepul dengan aplikasi yang dapat memperlancar proses pengumpulan sampah. Dengan aplikasi ini, mereka dapat memilih pesanan mana yang akan diambil dan mencatat semua kegiatan, penjualan serta pendapatan mereka ke dalam sistem," jelasnya.
"Aplikasi ini juga mengintegrasikan pembayaran elektronik meliputi sistem top up untuk para pengumpul sampah. Selain mencatat rincian botol plastik PET yang dikumpulkan, aplikasi ini juga dapat menghubungkan pembeli dengan pendaur ulang," papar Adi.”
Sri Wahyuni, pemulung dari Lombok dan peserta Plastic Reborn 3.0 turut menuturkan manfaat yang diterimanya dari program tersebut.
“Melalui program ini, saya mendapatkan bantuan yang sangat berharga dan juga wawasan baru, khususnya bagaimana cara meningkatkan pengumpulan sampah,” kata Sri.
Selain itu, setelah menggunakan aplikasi Plastic Bank, Sri Wahyuni juga mampu meningkatkan taraf hidupnya dan merasakan inklusi keuangan secara langsung, yaitu dengan dapat menukar plastik menjadi beras, biaya sekolah bagi anak-anaknya, dan asuransi kesehatan yang menjamin kesehatan diri serta keluarganya. (RO/OL-09)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Peserta Epic Aqua Badminton Cup tidak hanya berasal Lombok dan wilayah NTB, peserta juga datang dari berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, bahkan Jakarta
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara mengenai penjualan Pulau Panjang di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan upaya evakuasi wisatawan asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani terkendala faktor cuaca.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius atas insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil, Juliana (27), ke dalam jurang di Gunung Rinjani.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved