Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada pada posisi terburuk kedua secara nasional.
“Sebaiknya jangan direlaksasi bila tidak dalam keadaan memaksa, atau genting. Kita kan sepakat untuk mempercepat hilirisasi, khususnya pembangunan Smelter,” kata Firmansyah kepada Media Indonesia Rabu (11/6) sore.
Sebagaimana diketahui, dalam agenda Musrenbang Provinsi NTB minggu lalu, Mendagri Tito Karnavian menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi NTB terburuk kedua secara nasional, yakni minus 1,47 persen. Angka ini hanya sedikit di atas kinerja Papua Tengah yang mencatat penurunan drastis hingga minus 25,53 persen.
Mendagri pun berupaya membantu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menghubungi Kementerian ESDM untuk melonggarkan izin ekspor konsentrat PT Amman Mineral (AMNT) untuk mengatasi anjloknya pertumbuhan ekonomi NTB khususnya di kuartal pertama 2025 yang mencapai -1,4%.
Memang sebut Firmansyah, secara aturan relaksasi bisa dilakukan bila ada keadaan yang memaksa, “Tetapi kalau tidak, maka lebih baik fokus untuk mempercepat operasional full Smelter saja. Semester depan mudah-mudahan ekspor lebih baik,” ujarnya.
Menurut dia, dengan Smelter pertumbuhan ekonomi NTB akan stabil ke depan, ekspor bukan saja dari hasil tambangnya, namun produk ikutan yang dihasilkan Smelter juga tinggi.
“Secara fundamental ekonomi NTB masih cukup baik, pertumbuhan sektor industri dan perdagangan juga masih baik. Artinya masih ada transaksi ekonomi,” tegasnya.
Dikatakannya, tipologi NTB dari dulu memang begini, gampang ekspansif bila ekspor konsentrat tambang tinggi, dan juga gampang kontraksi bila ekspor itu dilarang. Jadi sikapi biasa biasa saja.
Firmansyah mengatakan, ekonomi NTB dominan dikontribusikan oleh sektor tambang. Walau memang ada juga perlambatan pada sektor konstruksi ini perlu jadi perhatian, “Maka solusinya, realisasi belanja pembangunan untuk triwulan berikutnya digenjot lagi. Belanja lewat APBD atau APBN,” katanya. (H-3)
Pentingnya peran pengusaha muda dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
Pemerintah Kota Batam terus mendorong perluasan investasi dan pengembangan sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).
Industri makanan dan minuman nasional menunjukkan geliat pertumbuhan yang luar biasa, terutama di segmen halal.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melaporkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp83,88 triliun hingga akhir triwulan II-2025.
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
PENUTUPAN Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 dipastikan berlangsung meriah. Band legendaris Slank akan menjadi penampil utama
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII/2025 menjadi ajang pembuktian bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah multi event nasional.
Fornas membuktikan bahwa olahraga masyarakat dapat berpadu harmonis dengan budaya serta menggerakkan sektor ekonomi kreatif.
Perbaikan jalur di Gunung Rinjani berpusat pada titik-titik rawan, khususnya di jalur Pelawangan Sembalun-Danau Segara Anak.
Fornas mampu memberi dampak konkret terhadap roda ekonomi lokal.
FORNAS VIII 2025 tak hanya menjadi ajang unjuk prestasi olahraga rekreasi, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang memantik keinginan para peserta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved