Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berada pada posisi terburuk kedua secara nasional.
“Sebaiknya jangan direlaksasi bila tidak dalam keadaan memaksa, atau genting. Kita kan sepakat untuk mempercepat hilirisasi, khususnya pembangunan Smelter,” kata Firmansyah kepada Media Indonesia Rabu (11/6) sore.
Sebagaimana diketahui, dalam agenda Musrenbang Provinsi NTB minggu lalu, Mendagri Tito Karnavian menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi NTB terburuk kedua secara nasional, yakni minus 1,47 persen. Angka ini hanya sedikit di atas kinerja Papua Tengah yang mencatat penurunan drastis hingga minus 25,53 persen.
Mendagri pun berupaya membantu Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menghubungi Kementerian ESDM untuk melonggarkan izin ekspor konsentrat PT Amman Mineral (AMNT) untuk mengatasi anjloknya pertumbuhan ekonomi NTB khususnya di kuartal pertama 2025 yang mencapai -1,4%.
Memang sebut Firmansyah, secara aturan relaksasi bisa dilakukan bila ada keadaan yang memaksa, “Tetapi kalau tidak, maka lebih baik fokus untuk mempercepat operasional full Smelter saja. Semester depan mudah-mudahan ekspor lebih baik,” ujarnya.
Menurut dia, dengan Smelter pertumbuhan ekonomi NTB akan stabil ke depan, ekspor bukan saja dari hasil tambangnya, namun produk ikutan yang dihasilkan Smelter juga tinggi.
“Secara fundamental ekonomi NTB masih cukup baik, pertumbuhan sektor industri dan perdagangan juga masih baik. Artinya masih ada transaksi ekonomi,” tegasnya.
Dikatakannya, tipologi NTB dari dulu memang begini, gampang ekspansif bila ekspor konsentrat tambang tinggi, dan juga gampang kontraksi bila ekspor itu dilarang. Jadi sikapi biasa biasa saja.
Firmansyah mengatakan, ekonomi NTB dominan dikontribusikan oleh sektor tambang. Walau memang ada juga perlambatan pada sektor konstruksi ini perlu jadi perhatian, “Maka solusinya, realisasi belanja pembangunan untuk triwulan berikutnya digenjot lagi. Belanja lewat APBD atau APBN,” katanya. (H-3)
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Peserta Epic Aqua Badminton Cup tidak hanya berasal Lombok dan wilayah NTB, peserta juga datang dari berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, bahkan Jakarta
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara mengenai penjualan Pulau Panjang di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan upaya evakuasi wisatawan asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani terkendala faktor cuaca.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius atas insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil, Juliana (27), ke dalam jurang di Gunung Rinjani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved