Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
INDONESIA menduduki peringkat ke-35 untuk negara yang rawan bencana. Didukung dengan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, timbulnya bencana memiliki risiko yang cukup memakan banyak korban. Tercatat data statistik oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sampai September 2021, sudah terjadi 1.969 kejadian bencana yang menimbulkan 6.208.250 korban (menderita dan mengungsi) serta 583 korban jiwa (meninggal dan hilang).
Untuk mengantisipasi bencana, diperlukan penanggulangan dan wawasan mengenai mitigasi yang ditujukan kepada generasi muda agar cepat, tangkas, dan siap siaga membantu isu-isu terkait kebencanaan dan kemanusiaan. Generasi muda ialah pemegang masa depan bangsa. Sudah semestinya pemuda saat ini berperan besar terhadap persoalan kemanusiaan dan kebencanaan.
Generasi muda harus peduli terhadap isu kemanusiaan dan punya peran penting dalam mengawasi dan menjaga sumber daya manusia, sumber daya alam, kualitas lingkungan kependudukan, dan hal lain yang berkaitan dengan kemanusiaan. Untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana, krisis, dan isu-isu kemanusiaan, LSPR Communication & Business Institute berkolaborasi dengan Indonesia Resilience (IRES) melaksanakan program kegiatan Proyek Kemanusiaan-LSPR Peduli untuk berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana, krisis, dan isu kemanusiaan bagi generasi muda di Indonesia.
Proyek Kemanusiaan-LSPR Peduli merupakan subprogram dalam kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dari Ditjen Dikti yang dimenangkan oleh LSPR Institute. Serangkaian kegiatan sebelumnya telah berjalan seperti webinar sejak Agustus 2021. Puncak kegiatan dalam subprogram ini yaitu kegiatan-kegiatan sosial yang akan dilaksanakan secara langsung di Desa Taman Jaya, Pandeglang, Banten, pada 15-19 November 2021. Sembilan dosen dan staf serta delapan mahasiswa LSPR Institute akan ikut berperan serta menjadi relawan dalam Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli.
"Alhamdulillah, LSPR Institute telah memenangkan salah satu kegiatan Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti yaitu PK-KM ini. Pada Juli, LSPR resmi melaksanakan lima subprogram PK-KM, salah satunya Proyek Kemanusiaan-LSPR Peduli," ujar Sri Ulya Suskarwati selaku Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute. Transformasi digital merupakan tema yang diusung LSPR Institute dalam kegiatan ini dengan mengacu pada delapan indikator kinerja utama (IKU) yaitu peningkatan kualitas mahasiswa, dosen, dan pembelajaran. "Bersama dengan seluruh sivitas akademika LSPR Institute, kami berkolaborasi untuk menyelesaikan program PK-KM hingga Desember 2021," tegasnya.
Dalam kegiatan PK-KM Proyek Kemanusiaan dapat menunjukkan bahwa mahasiswa, dosen, dan staf menjadi sosok pahlawan di bidang pendidikan. Dengan memberikan wawasan pendidikan tentang pentingnya kemanusiaan, mitigasi bencana menjadi hal yang berguna untuk generasi muda selanjutnya sebagai pemegang masa depan bangsa.
Wakil Rektor III LSPR Communication & Business Institute Taufan Teguh Akbari menyebutkan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi LSPR Institute yang mendapatkan akreditasi prodi A merupakan sebuah program studi yang memiliki kerja sama menyeluruh dalam konsep pentaheliks (industri, pemerintah, masyarakat, media massa, maupun dengan perguruan tinggi lain). "Rekognisi dari berbagai mitra di luar negeri juga menunjukkan rekam jejak yang tidak perlu diragukan lagi. Dalam situasi inilah, LSPR Institute mengharapkan tetap mendapatkan dukungan dari Kemendikbud untuk pencapaian Kampus Merdeka secara efektif dan berkelanjutan, salah satunya melalui pelaksanaan PK-KM ini," tambahnya.
Dalam pemaparan materi tentang PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Penanggung Jawab dan Ketua Pelaksana Patricia Vicky Sihombing menyampaikan bahwa Program Utama dalam kegiatan ini yaitu menyalurkan donasi serta melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk interpersonal komunikasi dengan pihak mitra, khususnya masyarakat terdampak. Ia menguraikan bahwa terdapat kegiatan seperti pemberian materi secara langsung sesuai dengan ekspertis masing-masing bidang.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan program pendukung yaitu menjadi pemateri pada workshop/webinar serta memberikan tugas khusus pada mata kuliah yang diampu yang berkaitan dengan topik webinar PKKM Proyek Kemanusiaan. "Manfaatnya bagi mahasiswa yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini yaitu selain belajar secara langsung membangun alur komunikasi bencana dan pemahaman tentang mitigasi bencana sebagai bentuk bela negara, rekan-rekan mahasiswa juga belajar mengasah empati dan rasa solidaritas," ulasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Resilience, Hari Akbar Apriawan, menekankan upaya-upaya dalam penanggulangan bencana harus dilakukan secara kolaboratif agar Indonesia tangguh bukan hanya wacana. Dalam hal ini kolaborasi antara LSPR Institute dan Indonesia Resilience merupakan langkah yang konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh di kemudian hari.
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Program MMSGI dinilai mendorong kemandirian ekonomi masyarakat adat Dayak Kenyah, di Desa Lung Anai Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
Pupuk Kaltim perkuat program TJSL untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
PT Astra Agro Lestari mendorong peran pemuda dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kawasan perkebunan kelapa sawit.
PT Pertamina berhasil meraih penghargaan tertinggi sebagai Pembina UMKM Paling Berdedikasi dalam ajang UMKM BUMN Award 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved