Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Pemerintah Tetap Waspadai Gelombang Ketiga

Mediaindonesia.com
03/11/2021 15:10
Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, Pemerintah Tetap Waspadai Gelombang Ketiga
Warga melintas di depan tentang mural covid-19 di Jakarta, Selasa (2/11/2021).(Antara/Sigid Kurniawan.)

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan covid-19 rendah atau Level 1, pada Senin (25/10).

"Penetapan ini merupakan motivasi yang memberikan semangat baru bagi Indonesia agar lekas bebas dari pandemi covid-19," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Rabu (3/11). Menkominfo tetap mengingatkan masyarakat tidak boleh terlena dengan penetapan status tersebut. 

Menurutnya, masyarakat harus tetap waspada karena ancaman gelombang ketiga dan varian baru virus korona masih terus mengintai. "Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan," katanya.

Senada, Epidemiolog Kamaluddin Latief mengatakan bahwa status tersebut menjadi kabar gembira karena akan berpengaruh terhadap banyak hal, termasuk kesempatan travelling atau berlangsungnya aktivitas skala internasional. Namun, dia mengingatkan bahwa hal ini tidak boleh membuat masyarakat lengah. Kewaspadaan dan kedisiplinan harus terus dipertahankan agar tren positif dapat terus terjaga.

"Yang harus diingat juga bahwa jumlah kasus yang positif, indicator positivity rate, jumlah yang severity level-nya berat dan jumlah kematian akibat covid-19, sifatnya sangat dinamis," tegasnya. Menurutnya, tren ini bisa turun dan kembali naik, bergantung kepada kedisiplinan, cakupan vaksinasi, dan mutasi virus. Untuk itu, kampanye vaksinasi di masyarakat terutama wilayah perifer harus terus digaungkan.

Dalam kondisi endemi, lanjutnya, covid-19 mungkin akan hilang di beberapa negara, tetapi berisiko muncul kembali. Terlebih, apabila negara tersebut memiliki cakupan vaksinasi yang rendah, pelayanan kesehatan yang kurang, dan literasi kesehatan masyarakat yang rendah.

Kamal menekankan, hal yang paling penting dilakukan sekarang adalah membangun literasi kesehatan sebaik mungkin. Masyarakat harus terbiasa dengan budaya baru yang sebetulnya sudah tertanam lama di banyak negara maju. Dia menilai pandemi covid-19 harus momentum bagi masyarakat Indonesia untuk mengubah perilaku kesehatan. Kebiasaan mulai dari mencuci tangan, membuang sampah, hingga menggunakan masker, dan berbagai hal produktif lain dalam memutus transmisi penularan penyakit harus menjadi budaya yang melekat di masyarakat Indonesia ke depan.

Baca juga: Efektif Hari Ini, Bandara AP II Berlakukan Syarat Terbang dengan Antigen

"Pencegahan penyakit tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Bagian besar juga ada di sisi masyarakat. Promosi dan pencegahan kesehatan harus menjadi awareness bagi masyarakat. Menjadi program permanen dan rutin dengan kolaborasi masyarakat-pemerintah khususnya institusi kesehatan," ujar Kamal. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya