Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BERMULA dari rumah yang menempel pada pohon, kemudian berubah menjadi rumah panjang, dan yang bertahan hingga kini yaitu rumah adat Minahasa berbentuk panggung. Hal ini tercatat dalam penelitian Dr WR Van Hoevell pada penelitiannya di 1850.
Rumah adat Minahasa berbentuk panggung terdiri dari dua jenis, yaitu berpilar batu (wale weiwangin) dan berpilar balok kayu (wale meito'tol). Jenis kedua inilah yang menjadi model rumah minahasa yang diperjualbelikan di Desa Woloan. Rumah adat Minahasa memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Minahasa. "Kearifan lokal juga melekat di rumah ini," ungkap Dr Paul Ricardo Renwarin pada seminar nasional melalui online yang diselenggarakan oleh Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI), Kawanua Katolik (Kawkat), dan Pemerintah Kota Tomohon Sulawesi Utara pada Kamis (28/10).
Ricardo, yang juga sebagai peneliti dan budayawan Minahasa, menambahkan mengenai From Nature to Culture. Memang benar bangunan rumah bercorak material-fisik-benda mati. Tetapi di tangan manusia pembangun atau para tukang, yang alami-natural-mati ini diolah dan ditata (cultivate) menjadi hidup, yaitu 'rumah hidup' (the living house). Dari mana diperoleh filosofi rumah hidup ini? Lewat perlakuan khusus para tukang, baik lewat tindakan, kata-kata ungkapan, doa, simbol-simbol dalam proses membangun atau mendirikan rumah. Ricardo menjelaskan juga pentingnya memahami alur pembangunan rumah, sejak batu pertama sampai penggunaan rumah tersebut untuk dihuni atau istilah orang Minahasa yakni acara naik rumah baru.
Pembicara lain, Dr Krismanto Kusbiantoro, melihat rumah panggung woloan dalam perspektif penguatan arsitektur tradisional Nusantara. Dari sisi arsitektur, rumah bisa dilihat dari dua dimensi yakni rumah sebagai tempat bernaung dan rumah sebagai tempat berlindung. Krismanto menjelaskan bahwa dalam kasus arsitektur vernakular Asia Tenggara yang memiliki iklim panas disertai dengan curah hujan dan kelembapan tinggi (sekitar 70%-100% memiliki kelembapan tinggi dan suhu sekitar 30 derajat celsius), pola yang logis yakni pola shelter/bernaung. Ini berarti memiliki bukaan yang besar untuk udara mengalir, cahaya matahari masuk ke dalam, serta atap lebar dan besar untuk menahan curah hujan yang tinggi.
Tujuh fitur umum hunian tradisional di Asia Tenggara yakni hunian tripartit, berlantai dengan berbagai ketinggian, atap yang condong keluar, hiasan pada wuwung, atap yang melengkung seperti sadel kuda dan treatment berbeda kayu antara akar dan pucuk. Untuk arsitek rumah panggung woloan merupakan hunian tripartit karena ada kaki berupa tiang panggung dengan kolongnya, badan rumah berupa dinding dengan jendela dan pintu, serta kepala berupa atap pelana. Krismanto juga menambahkan bahwa rumah panggung woloan berlantai dengan berbagai ketinggian. Beda ketinggian pada area tertentu seperti teras kamar mandi lebih rendah.
Pembicara lain, Anton J Supit, melihat dari sisi ekonomi dan bisnis. "Seberapa besar pengaruh industri rumah panggung woloan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya, "Juga bagaimana rumah yang tidak dijual bisa menjadi daya tarik destinasi wisata." Sebagai pengusaha, ia melihat bahwa untuk menaikkan nilai jual ataupun nilai wisata dibutuhkan sentuhan-sentuhan arsitektur modern tanpa harus meninggalkan unsur local wisdom. Inti dari webinar series pertama ini yang diselenggarakan oleh Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI), Kawanua Katolik (Kawkat), dan Pemerintah Kota Tomohon Sulawesi Utara yakni penyatuan dari berbagai sudat pandang.
Wali Kota Kota Tomohon Caroll Senduk yang hadir langsung dalam webinar ini sangat mengapresiasi program Dosen Membangun Desa. Ketua Umum IKDKI dan Kawkat sama-sama sependapat dan berharap webinar series online yang akan diselenggarakan sampai series keenam akan menghasilkan terobosan baru ke depan untuk pengembangan rumah panggung woloan dan memberikan dampak positif, ekonomi, dan sosial budaya khususnya bagi masyarakat lokal.
Baca juga: Tata Cara Wudhu Yang Benar, Kalian Harus Tau!
"Di tengah arus modernisasi, kearifan lokal dan budaya nasional, perlu terus dilestarikan, dipelajari, dan dikembangkan menjadi keunggulan nasional. Banyak filosofi yang terkandung di dalam budaya nasional, yang dapat menjadi penguat dan pemersatu bangsa. IKDKI sebagai organisasi para dosen Katolik yang membawa nilai mumpuni dan melayani akan terus berkontribusi dalam pengembangan budaya nasional dan kearifan lokal, melalui berbagai kegiatan akademis, penelitian, publikasi, dan pengabdian kepada masyarakat berkolaborasi dengan berbagai institusi dan organisasi di masyarakat," pungkas Prof Agustinus Purna Irawan, Ketua Umum IKDKI. (RO/OL-14
Program ini merupakan rangkaian Dospulkam tahap kedua yang disambut antusias oleh para pelaku usaha, khususnya penggiat bisnis makanan daring.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Permainan dilakukan untuk menstimulasi perkembangan motorik kasar, motorik halus, kognitif, dan emosi pada anak usia dini.
Program kuliah gratis ini merupakan bentuk komitmen UI dalam memperluas akses pendidikan dan memberikan bantuan kepada tenaga kependidikan dan tenaga pendidik (dosen) di lingkungan UI.
Tim UNJ mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai pengembangan kurikulum, penyusunan media pembelajaran digital, serta kegiatan pendampingan belajar bagi siswa.
Dosen disebut berperan penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas dan mampu bersaing di tingkat global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved