Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SUMPAH Palapa adalah suatu pernyataan atau sumpah yang dikemukakan Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, pada 1336 M.
Gajah Mada merupakan seorang panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan Majapahit.
Berdasarkan Buku Siswa SD/MI Kelas IV Tema 5 Pahlawanku (2017) karya Angi St Anggari, pada saat remaja, Gajah Mada merupakan seorang pemuda yang mempunyai keahlian bela diri yang sangat hebat serta berilmu tinggi.
Baca juga: Ini Bunyi Dasadarma Pramuka dan Tri Satya Beserta Penjelasannya
Saat usia 19 tahun, Gajah Mada berhasil menyelamatkan rajanya yang bernama Prabu Jayanegara. Oleh karena kecakapannya, pada 1319, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan.
Pada 1329, Patih Majapahit, yang bernama Aryo Tadah, menunjuk Gajah Mada untuk menggantikan dirinya.
Gajah Mada menolak penunjukan itu karena ingin membuktikan pengabdiannya terlebih dahulu kepada Kerajaan Majapahit, yaitu dengan menghentikan pemberontakan Keta dan Sadeng.
Gajah Mada akhirnya diangkat sebagai Patih Majapahit pada 1334, setelah berhasil menaklukkan Keta dan Sadeng.
Pada 1336, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yaitu janji ia tidak akan memakan buah palapa, sejenis rempah-rempah, bila belum berhasil menguasai pulau-pulau di Nusantara.
Pada saat pengangkatan, Gajah Mada mengucapkan sumpah Amukti Palapa yang berbunyi, “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah Gurun, ring Seram, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Artinya, setelah tunduk Nusantara, aku akan beristirahat, Setelah tunduk Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah aku beristirahat.
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.
Sumpah Palapa Gajah Mada mencapai keberhasilannya semasa pemerintahan Hayam Wuruk. Hal itu dibuktikan dengan Majapahit, pada waktu itu, mampu menguasai wilayah-wilayah Nusantara yang meliputi Melayu (Sumatra), Tanjungpura (Kalimantan), dan Semenanjung Melayu (Malaka).
Begitu juga dengan wilayah sebelah Timur Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Irian Barat, dan Jawa kecuali Kerajaan Sunda Galuh dan Sunda Pakuan.
Berkat keberhasilannya itu, pengaruh Gajah Mada di Majapahit semakin besar. Pengaruhnya juga bisa dikatakan telah melampaui Hayam Wuruk dan anggota SaptaPrabhu yaitu semacam Dewan Pertimbangan Agung yang beranggotakan keluarga Kerajaan Majapahit. Perjuangan Gajah Mada sampai saat ini tetap dikenang. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved