Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
APA perbedaan pantun, syair, dan gurindam? Pantun, syair, dan gurindam bukan hal yang sulit untuk kita pelajari, karena termasuk dalam kategori karya sastra atau jenis puisi lama dimana kita dapat mengekspresikan sebuah perasaan atau dapat juga digunakan untuk menyampaikan pesan melalui karya tulis
Walaupun ketiganya sama-sama puisi lama, namun memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas. berikut adalah perbedaan dari pantun, syair, dan gurindam yang perlu kalian ketahui.
Sebelum mengenal perbedaannya, alangkah baik kita mengetahui pengertian masing-masing dari pantun, syair dan gurindam. Berikut pengertiannya:
1.Pantun
Pantun dapat diartikan sebagai salah satu puisi lama yang sering diperkenalkan dengan bahasa-bahasa Nusantaranya sendiri. Kata pantun sendiri diambil dari bahasa Minangkabau ‘patuntun’ yang mengandung arti penuntun atau dalam bahasa jawa sering disebut sebagai parik’an.
Dalam bahasa sunda, pantun ini disebut sebagai paparikan, dan dalam bahasa batak, sering disebut sebagai Umpasa. Jenis-jenis dari pantun ini juga beragam, tergantung dari isinya. Contoh : pantun nasehat, pantun teka-teki, pantun lucu romantic, pantun jenaka dan masih banyak lagi jenis-jenis pantun lainnya.
2.Syair
Syair adalah jenis puisi yang memiliki irama yang dimana syair berasal dari daerah timur atau lebih tepatnya Arab. Kemudian syair dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam. Syair merupakan bentuk puisi lama yang mementingkan irama sajak.
3.Gurindam
Gurindam sendiri merupakan bentuk dari puisi lama yang hanya memiliki dua bait saja. Gurindam ini dibawa oleh orang hindu dari pengaruh hindu sastra pada zaman kerajaan hindu. Kata gurindam sendiri diambil dari bahasa tamil atau india ‘kirindam’ yang memiliki arti mula-mula amsal atau perumpamaan.
Berikut Perbedan pantun, gurindam, dan syair berdasarkan karakteristik yang dimiliki masing-masing:
Pantun:
1.Setiap baitnya terdiri atas empat baris.
2.Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata.
3.Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran.
4.Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
5.Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b.
Gurindam:
1.Tiap bait terdiri atas dua baris.
2.Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap.
3.Bersajak sama atau a-a.
4.Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab dan akibat.
Syair:
1.Setiap bait terdiri atas empat baris.
2.Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata.
3.Semua barisnya adalah isi.
4.Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a.
5.Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna.
6.Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya. (OL-13)
Baca Juga: Fungsi DNA dan RNA Sama, Lalu Apa Bedanya? Ini Kuncinya
Rhoma Irama meluncurkan lagu terbarunya yang berjudul Urip Iku Urup. Yang unik, lagu terbarunya diperdengarkan perdana saat konser live di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu, 4 Mei 2024.
Berikut 10 syair Rabiah Al-Adawiyah. Syair-syair Rabiah Al-Adawiyah tersebut dikutip dari berbagai para ulama.
Berikut lima sajak Rabiah Al-Adawiyah di tulisan kedua ini.
Mau tahu syairnya? Berikut beberapa syair puisi cinta Allah Rabiah Al-Adawiyah yang hingga akhir hidupnya tidak menikah.
Banyak lagu tentang shalawat atau selawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Salah satunya yang sedang tren yaitu selawat berjudul Assalamu Alayka.
Lagu Reformasi diketahui rilis pada Juni 1998. Untuk mendukung Anies-Muhaimin, Rhoma Irama mengganti judul lagu Reformasi menjadi Perubahan dan beberapa bait syairnya.
Berikut beberapa contoh gurindam yang disesuaikan dengan temanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved