Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEKRETARIS Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti melantik 13 pejabat di lingkungan Kemendikbudristek, Selasa (5/10). Pejabat yang dilantik terdiri dari dua orang pimpinan tinggi pratama, empat Rektor, enam Direktur Politeknik Negeri dan satu pejabat akademi komunitas negeri. Pelantikan dilakukan secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Kepada para pejabat yang dilantik, Suharti mendorong agar memperkuat konsolidasi internal dan eksternal, serta membangun kolaborasi dan melahirkan kemitraan di tingkat nasional dan internasional. “Hal-hal tersebut merupakan katalis untuk membangun peradaban yang lebih baik,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Suharti melantik dua pejabat tinggi pratama yaitu Lindung Saut Maruli Sirait sebagai Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, dan Muhamad Hasan Chabibie sebagai Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek. Kepada Lindung Saut Maruli, Suharti berpesan agar dapat terus melakukan praktik baik dalam mengawasi hal-hal yang terkait dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), pelanggaran-pelanggaran administrasi, pelanggaran kode etik, dan kode perilaku aparatur sipil negara di Kemendikbudristek.
Selain itu, Suharti juga berharap kepada Muhamad Hasan Chabibie agar dapat meningkatkan kualitas dan mendorong pemanfaatan data pendidikan dan kebudayaan serta mendukung pemanfaatan teknologi informasi di Kemendikbudristek. “Kedua hal tersebut sangat penting untuk menunjang kinerja Kemendikbudristek dalam rangka memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, sepuluh pemimpin Perguruan Tinggi Negeri periode tahun 2021-2025 yang turut dilantik hari ini adalah Hamdani sebagai Rektor Universitas Samudra, Retno Agustina Ekaputri sebagai Rektor Universitas Bengkulu, I Nyoman Sukerna sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Surakarta, Ansar sebagai Rektor Institut Teknologi Bacharudin Jusuf Habibie.
Sedangkan Direktur Politeknik Negeri, Suharti melantik Sarono sebagai Direktur Politeknik Negeri Lampung, Totok Prasetyo sebagai Direktur Politeknik Negeri Semarang, Supriatna Adhisuwignjo sebagai Direktur Politeknik Negeri Malang, Yuliansyah sebagai Direktur Politeknik Negeri Sambas, Frans Mangngi sebagai Direktur Politeknik Negeri Kupang, dan Jusron Ali Rahajaan sebagai Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual.
Suharti mengatakan perguruan tinggi diharapkan dapat menghasilkan perubahan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di berbagai bidang yang dapat dimanfaatkan secara nasional maupun internasional. "Kami juga berharap perguruan tinggi menguatkan kolaborasi yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI), dan pemangku kepentingan lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tentunya dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," pesannya.
Selanjutnya, kepada Rektor Institut Teknologi Bacharudin Jusuf Habibie (ITH), Suharti berharap agar dapat memanfaatkan momentum berdirinya ITH sebagai perguruan tinggi baru untuk membangun fondasi tata kelola yang mendukung tumbuhnya semangat kreatif dan inovasi, serta memastikan program Kampus Merdeka dapat dilaksanakan dengan baik.
Bersamaan dengan itu, Suharti juga melantik satu pejabat pengawas yaitu Rais Faisal Ahyar sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha pada Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta. Disampaikan Suharti, peran pejabat pengawas sangat penting dalam mendukung pengembangan Akademi Komunitas Negeri Yogyakarta sebagai institusi baru di lingkungan Kemendikbudristek.
Dalam kesempatan ini, Suharti juga menyampaikan terima kasih kepada pejabat yang telah melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi. "Kami berharap agar tetap bersemangat dalam berkarya untuk bangsa," imbuhnya. (RO/OL-15)
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved