Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
Budayawan Sujiwo Tejo dilibatkan dalam upaya mengenalkan sosok tokoh asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Ratu Kalinyamat, yang akan diusulkan untuk memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional.
"Masa depan poros maritim, kita tidak bisa ke sana tanpa pijakan masa lalu," katanya saat diskusi kelompok terpumpun (FGD) bertema "Ratu Kalinyamat" di Semarang, Minggu (3/10).
Menurut dia ternyata sejarah poros maritim.di Indonesia ada di Ratu Kalinyamat yang menghadapi Portugis di abad 15.
Ia mengaku bertugas untuk menyosialisasikan tentang Ratu Kalinyamat melalui budaya kepada masyarakat.
"Sosialisasi ke ke teman-teman wayang, ke teman-teman kesenian," kata Sujiwo Tejo.
Sementara Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai pelibatan Sujiwo Tejo dalam memopulerkan Ratu Kalinyamat ini bertujuan agar ketokohannya bisa lebih dikenal masyarakat.
Menurut dia, masih ada banyak hal tentang Ratu Kalinyamat yang belum secara komprehensif diketahui masyarakat.
Ia menilai sudah saatnya Ratu Kalinyamat mendapat tempat dan citranya bisa berubah.
"Oleh karena itu penting untuk melibatkan budayawan dalam mengkomunikasikan dengan para pegiat budaya lainnya," katanya.
Pelibatan budayawan juga bertujuan untuk menarasikan dengan kearifan lokal dan budaya, demikian Lestari Moerdijat. (Ant/OL-12)
Pilihan tajuk lomba ‘Surakarta Berbudaya’ sebagai semangat menjaga kearifan lokal.
PAGELARAN Sabang Merauke kembali hadir tahun ini. Kali ini, dengan skala yang lebih megah dengan tema Indonesian Broadway
SENIMAN visual Muklay, yang dikenal lewat karya pop penuh warna cerah dan keceriaan, menampilkan pergeseran dalam karyanya. Kini, dia menghadirkan karakter-karakter baru
TIGA seniman Indonesia berkolaborasi. Mereka ialah Mohammad Taufiq (Emte), Erin Dwi, dan Evieriel. Kolaborasi ketiga ilustrator itu berupaya menyampaikan pesan persatuan dan harapan.
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
Pentas malam itu melibatkan banyak seniman, mulai dari Ayodya Sanggar Seni, W.O. Tresna Budaya, Wayang Bocah Kusuma Indria, serts lebih dari 10 sanggar seni yang lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved