Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Siapkan Skema Vaksin Booster Berbayar

Insi Nantika Jelita
27/9/2021 21:11
Pemerintah Siapkan Skema Vaksin Booster Berbayar
Tenaga kesehatan menerima vaksin dosis ketiga (booster)(Antara/Aswaddy Hamid)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin segera merampungkan skema vaksin booster untuk menghadapi ancaman varian baru covid-19. 

Bakal ada rencana pembayaran pada vaksinasi untuk suntikan ketiga itu. Untuk kebutuhan vaksin booster ini sebesar 97,1 juta dosis vaksin untuk 87,4 juta jiwa. 

"Bapak Presiden memberikan arahan untuk (skema) vaksinasi booster diharapkan diselesaikan dalam minggu depan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (27/9). 

Menko Perekonomian menerangkan, vaksin booster bakal digratiskan bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan ditanggung APBN untuk menyuntikkan 87,4 juta jiwa. Upaya ini memang diperuntukkan sebagai antisipasi ancaman gelombang ketiga. 

Baca juga : Ada Miskonsepsi soal Klaster Covid-19 PTM, Ini Kata Menkes 

"Ini akan didorong. Sedangkan, sisanya akan didorong melalui vaksin berbayar. Untuk harga vaksin dan lain akan dimatangkan kembali. Ini akan dikalkulasi secara lebih detail, diperlukan untuk menahan apabila ada gelombang ketiga," jelasnya. 

Selain itu, Airlangga menjelaskan, untuk vaksinasi anak usia 11 dan 12 tahun, memiliki kebutuhan penyuntikan terhadap 4,4 juta jiwa dengan memerlukan 9,9 juta dosis vaksin. 

Sebelumnya, pemerintah Indonesia kembali menerima kedatangan 2 tahap vaksin Sinovac pada Jumat (24/9). Tahap 78 sejumlah 1 juta dosis vaksin donasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, sedangkan tahap 79 adalah 1 juta dosis vaksin donasi dari Sinovac. Dengan demikian, secara total jumlah vaksin yang sudah hadir di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi adalah 273,639,790 dosis. 

"Presiden RI di hadapan SMU (Sidang Majelis Umum, red.) PBB ke-76 juga mengangkat keprihatinan tersebut. Presiden mengatakan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika kita dapat mengatasi pandemi bersama. Dan pandemi hanya akan dapat diatasi jika kita dapat mempersempit ketimpangan akses terhadap vaksin,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi beberapa waktu lalu. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya