Minggu 19 September 2021, 20:45 WIB

Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Mediaindonesia.com | Humaniora
Pentingnya Menjaga Kecukupan Hidrasi bagi Ibu Hamil dan Menyusui

DOK Pribadi.
Ahli Obstetri dan Ginekologi FK UI dan RSCM Jakarta Prof. Dr. dr. Budi Imam Santoso SpOG (K).

 

AIR memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, termasuk bagi ibu di masa kehamilan dan menyusui. Namun faktanya, 2 dari 5 ibu hamil dan 1 dari 2 ibu menyusui di Indonesia tercatat belum tercukupi kebutuhan minum harian. Data ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan hidrasi atau air minum bagi ibu di masa kehamilan dan menyusui masih sering kali terlupakan. Padahal di masa tersebut justru kebutuhan cairan bagi ibu akan semakin meningkat untuk menunjang masa kehamilan yang sehat serta kualitas dan kuantitas ASI.

Hal senada disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH pada Konferensi Daring Obstetri dan Ginekologi yang diselenggarakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran secara virtual pada Minggu (19/9). "Menjaga kecukupan hidrasi selama kehamilan dan menyusui merupakan hal yang sangat penting. Pada masa kehamilan, kandungan air pada ibu hamil akan meningkat dari 6L menjadi 8L. Selain itu, volume darah akan meningkat sekitar 40%-50% serta dibutuhkan 500 ml-1.500 ml cairan untuk pembentukan air ketuban serta sekitar 500 ml cairan untuk mendukung fungsi placenta. Sementara itu, pada masa menyusui 87%-90% ASI terdiri dari air. Jadi kecukupan hidrasi akan sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitasnya dan secara langsung akan berdampak pada status hidrasi bayi," tuturnya dalam keterangan resmi. 

Menurutnya, ibu hamil dan menyusui yang kurang konsumsi air dan mengalami dehidrasi akan menunjukkan gejala seperti sakit kepala, sembelit, sulit konsentrasi, mudah mengantuk, lemas, mulut kering, dan produksi ASI akan berkurang. "Minum lebih banyak air akan dapat mengurangi keluhan mual dan muntah, konstipasi, infeksi saluran kemih, serta risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal selama masa kehamilan. Tidak kalah pentingnya, konsumsi air yang cukup juga akan berpengaruh pada kondisi janin. Kondisi hidrasi ibu yang baik akan mendukung proses sirkulasi janin dan membantu proses produksi cairan ketuban. Cairan ketuban yang cukup akan mengurangi potensi bayi lahir prematur, cacat bawaan, dan bayi lahir dengan berat badan rendah," tambah Prof Budi.

Sejalan dengan penjelasan tersebut, Ahli Obstetri dan Ginekologi FK UI dan RSCM Jakarta Prof. Dr. dr. Budi Imam Santoso SpOG (K) menjelaskan bahwa status kecukupan hidrasi juga akan mencegah terjadinya oligohidramnion yang merupakan kondisi berkurangnya cairan amnion atau ketuban pada masa kehamilan. Pada kondisi oligohidramnion, secara kuantitatif, volume cairan amnion atau cairan ketuban yang dimiliki oleh ibu tersebut kurang dari 500 mL atau memiliki angka ICA (Indeks Cairan Amnion) kurang dari 5 cm. Secara umum, prevalensi oligohidramnion pada ibu hamil berada di angka 3%-5% dan umumnya terjadi pada trimester ketiga. Oligohidramnion dapat disebabkan oleh berbagai etiologi. Minum cukup air, lanjutnya, dengan jumlah yang direkomendasikan antara 1.500-2.500 mL dapat membantu memperbaiki ICA pada kondisi oligohydramnion.

Dr. dr. M. Alamsyah Aziz, Sp.OG( K )-KFM,KIC,Mkes, sebagai moderator pada sesi ilmiah ini juga mengingatkan kembali bahwa saat kehamilan sangat perlu memperhatikan jumlah air minum serta kualitasnya untuk mendukung kehamilan yang sehat. Berdasarkan Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019 dan rekomendasi POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) dianjurkan bagi ibu hamil mengonsumsi 8-10 gelas per hari dan 10-12 gelas perhari bagi ibu menyusui.

Nutrition & Science Director Danone-Aqua dr. Tria Rosemiarti turut menjelaskan bahwa untuk menjaga kecukupan hidrasi dan memastikan kuantitas asupan air harian, biasakan untuk selalu menyediakan air di setiap aktivitas baik di rumah, lokasi kerja, ataupun saat perjalanan. Selain itu biasakan meminum setidaknya satu gelas air setelah bangun dan sebelum tidur. Perhatikan juga saat-saat tubuh membutuhkan air lebih banyak serta jangan menunggu haus untuk minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

"Penting juga memperhatikan kualitas air yang di konsumsi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan 492/2010, air minum yang baik memiliki kriteria tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber air berkualitas dan terlindungi. Untuk mencukupi kebutuhan hidrasi, ibu hamil dapat mengonsumsi Aqua, karena berdasarkan hasil uji coba, 9 dari 10 ibu hamil setuju bahwa minum Aqua tidak membuat mereka mual atau enek," tutupnya. (OL-14)

Baca Juga

AFP

Cara Cek Keberangkatan Haji untuk Mengetahui Perkiraan Keberangkatan

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Rabu 07 Juni 2023, 09:25 WIB
Ingin tahu kapan anda bisa berangkat haji? Ini cara...
DANA

Katarina: Tak Ada yang Tidak Mungkin, Berusahalah Sungguh-sungguh!

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 07 Juni 2023, 09:11 WIB
Setelah Katarina mengikuti program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, Ia seperti mendapat jawaban atas kesulitan usaha yang...
Freepik

Asap Rokok Elektrik Berbahaya untuk Anak

👤Basuki Eka Purnama 🕔Rabu 07 Juni 2023, 08:08 WIB
Kejadian mengi atau wheezing itu meningkat sekitar 15%, kemudian kejadian bronchitis meningkat sampai 26% dan sesak napas meningkat sampai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya