Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Wapres: Waspadai Aksi Pompa Saham oleh Influencer

Emir Chairullah
12/9/2021 14:45
Wapres: Waspadai Aksi Pompa Saham oleh Influencer
Wakil Presiden Maruf Amin.(Dok Setwapres.)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan para anak muda yang mulai merintis investasi untuk tidak terjebak saham pompom atau aksi pompa melalui tokoh berpengaruh (influencer) tidak bertanggungjawab di media sosial. Karena mengandung risiko, Wapres meminta investor muda dan ritel juga harus meningkatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang ada.

“Jangan terjebak dengan produk keuangan yang naik karena adanya aksi pompa oleh sekelompok orang, atau saat ini marak dengan fenomena menggunakan influencer,” kata Wapres saat webinar mengenai Investasi Pasar Modal dalam Perspektif Islam, Sabtu (11/8).

Baca juga: KPPPA Berikan Bantuan Bagi Anak yang Terdampak Covid-19

Menurut Ma’ruf, pemahaman anak terhadap setiap bentuk instrumen dan risiko investasi merupakan keharusan. Anak-anak muda juga diminta memanfaatkan teknologi informasi dan digital yang berkembang pesat saat ini, sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

“Dukungan teknologi digital yang memudahkan transaksi keuangan telah memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjadi bagian pelaku pasar modal termasuk pasar modal syariah,” katanya.

Ma’ruf juga berharap anak-anak muda dari kalangan mahasiswa untuk mulai berinvestasi dari dini, dalam bentuk dan jumlah sekecil apapun. “Berinvestasi di perusahaan nasional, salah satu cara berpartispasi dalam memajukan perekonomian domestik,” jelasnya.

Ma’ruf mengakui, di tengah peningkatan jumlah investor dan ragam produk investasi syariah dewasa ini masih ada di antara masyarakat kita yang ragu berinvestasi di pasar modal syariah walaupun sudah ada fatwa DSN-MUI. “Oleh karena itu perlu sosialisasi dan edukasi yang intensif untuk meningkatkan literasi dan keyakinan masyarakat tentang kehalalan pasar modal syariah,” ujarnya.

Disebutkan, merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai dengan Juni 2021, jumlah kepemilikan efek saham syariah berdasarkan Nomor Tunggal Identitas Pemodal atau Single Investor Identification (SID) sebanyak 991 ribu SID atau tumbuh 36,48% dalam waktu 6 bulan.

“Kendati tumbuh tinggi, namun jumlah SID kepemilikan efek saham syariah masih sekitar 18% dari total SID pasar modal yang mencapai 5,5 juta SID,” ungkapnya.

Menurut Ma’ruf, kenaikan signifikan dalam jumlah SID pasar modal syariah mencerminkan minat masyarakat berinvestasi di pasar modal syariah semakin tinggi.

“Namun jika dilihat dari potensi masyarakat Muslim Indonesia, tentu jumlah ini sangat kecil sekali, oleh karena itu melalui pemahaman dan literasi terhadap keuangan syariah sedari dini, dari usia pelajar dan mahasiswa tentu akan menjadi modal bagi pertumbuhan dan pengembangan pasar modal syariah di masa mendatang,” pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya