Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hari ini atau Kamis (2/9/2021) mengumumkan sembilan kandidat penerima dana Ristek/BRIN Kalbe Science Award (RKSA) 2021 yang diseleksi dari 282 judul penelitian oleh Dewan Juri RKSA 2021.
Selanjutnya kandidat penerima dana RKSA ini akan melakukan presentasi kepada Dewan Juri untuk memastikan dirinya terpilih sebagai pemenang RKSA 2021 dan menerima dana penelitian.
RKSA 2021 adalah program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema Farma dan Biopharma, Cell and genetherapy, e-health, alat kesehatan, diagnostik, makanan minunam kesehatan dan produk bahan alam.
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat mencapai proses hilirisasi untuk menjadi produk atau layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Seleksi proposal yang dilakukan Dewan Juri mengacu pada kriteria penilaian yang telah ditetapkan yakni kesiapan produk dan pasar ditinjau dari keunggulan terhadap produk serupa atau sama dan manfaatnya bagi pengguna, kombinasi Technology Readiness Level (TRL) dan Demand Readiness Level (DRL), kesesuaian antara metodologi riset dengan tujuan penelitian, kesesuaian antara anggaran (RAB) dengan tujuan penelitian dan kesesuaian antara timeline dengan tujuan penelitian.
Kandidat penerima dana RKSA 2021 adalah : 1. Alex Lukmanto Suherman dengan judul penelitian Pengembangan Rapid Test Kit Berbasis Single-Entity Electrochemistry (SEE) Untuk Deteksi Covid-19 Di Saliva.
2. Bintang Soetjahjo dengan judul penelitian Efektivitas Pemberian Terapi Media Terkondisi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Allogenik pada Pasien Osteoarthritis Sendi lutut.
3. David S. Perdanakusuma dengan judul penelitian Efektivitas Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cell-Secretome (UCMSC-S) Gel Terhadap Percepatan Reepitelisasi Luka.
4. Prof. Dr. dr. H. Djanggan Sargowo, Sp. PD., Sp.JP(K), FIHA, FACC, FCAPC, FESC, FASCC dengan judul penelitian Pengembangan Potensi Β-1,3/1,6-DGlukan Dari Ekstrak Miselia Ganoderma Lucidum Indonesia Dalam Menghentikan Badai Sitokin Sebagai Suplementasi Pengobatan Pasien Covid-19 Bergejala Ringan.
5. Endang Sutriswati Rahayu dengan judul penelitian Prospek Industrialisasi Healthy Snackbar Probiotik Untuk Penderita Diabetes.
6. Heri Suroto dengan judul penelitian Penggunaan Komposit Sel Punca Mesenkimal Dari Jaringan Lemak Dan Selaput Amnion Beku Kering Dalam Menginduksi Regenerasi Aksonal Pada Transfer Saraf Penderita Lesi Pleksus Brakhialis.
7. Ingrid Suryanti Surono dengan judul penelitian Pengaruh Intervensi Gizi Dan Pangan Fungsional Berbahan Baku Pangan Lokal Pada Status Gizi, Imun Dan Profil Mikrobiota Anak Stunting : Mekanisme Molekuler.
8. Ivandini Tribidasari Anggraningrum dengan judul penelitian Perancangan Biosensor SARS-COV2 Spike Glycoprotein Berbasis Reaksi Dengan Umifenovir.
9. Titiek Farianti Djaafar dengan judul penelitian Hilirisasi Susu Kambing Probiotik Bubuk Sebagai Imunostimulan.
“RKSA lahir sebagai bentuk komitmen Kalbe pada dunia penelitian di bidang kesehatan dan berharap proses hilirisasi ini dapat menghasilkan produk yang dapat dinikmati masyarakat dan memperkuat kolaborasi antara Akademisi, Bisnis dan Pemerintah serta komunitas peneliti lainnya untuk meningkatkan hilirisasi penelitian di bidang kesehatan,” kata Apt. Seimtiarti Wijaya, S.Si, M.M, Ketua Ristek/BRIN Kalbe Science Award 2021.
Seimtiarti juga menambahkan melalui hilirisasi penelitian ini diharapkan akan berkontribusi positif dalam peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat dan peningkatan nilai ekonomi nasional.
Sosialisasi dan diskusi teknis pendaftaran program RKSA telah dilakukan mulai Januari hingga Maret 2021, proses seleksi presentasi dan pengumuman siapa peneliti yang akan menerima dana penelitian akan dilakukan bulan September 2021.
“Kesembilan proposal yang terpilih ini telah dipilih oleh para dewan juri dari perwakilan RISTEK/BRIN, Akademisi, BPOM dan Kalbe Group melalui tahapan pra proposal penelitian pada 25 Juni dan seleksi proposal penelitian pada 26 Agustus 2021,” kata Prof. Dr. Amin Subandrio, PhD, Sp.MK, Ketua Dewan Juri RKSA 2021,
“Seleksi kandidat penerima dana didasarkan pada kesiapan produk dan pasar ditinjau dari keunggulan terhadap produk serupa atau sama dan manfaatnya bagi pengguna; kombinasi Technology Readiness Level (TRL) dan Demand Readiness Level (DRL); kesesuaian antara metodologi riset dengan tujuan penelitian; kesesuaian antara anggaran (RAB) dengan tujuan penelitian dan kesesuaian antara timeline dengan tujuan penelitian,“ lanjut Prof. Amin.
Prof. Amin menambahkan bahwa dewan juri memberi perhatian khusus kepada penelitian yang mengarah pada penanganan Covid-19.
Ia juga mangatakan bahwa setiap penelitian yang terpilih untuk menerima pendanaan riset RKSA akan dilakukan pemantauan secara berkala sesuai milestone proposal masing-masing oleh dewan juri dan unit bisnis Kalbe yang terkait.
Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat segera dihilirisasi menjadi produk atau layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Proses penyelenggaraan RKSA 2021 melalui beberapa tahap, yakni tahap penerimaan pra proposal Jan - April, penilaian pra proposal Mei - Juni.
Tahap berikutnya, penerimaan proposal Juli, penilaian proposal Agustus dan pengumuman proposal penelitian yang akan menerima dana penelitian pada September 2021. Kemudian selama setahun penelitian akan melalui proses monitoring dan evaluasi oleh dewan juri RKSA 2021 dan diumumkan 3 penerima dana penelitian.
Adapun dewan juri RKSA 2021 terdiri dari Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK (Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman), Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU (Ketua Dewan Riset Nasional), Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M.App.SC. (Senior Advisor BPPT), Dr. Lucia Rizka Andalusia, Apt,. M. Pharm, MARS, (Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan), dr. Sandy Qlintang (Direktur Stem Cell and Cancer Institute & Pharma Metric Labs PT Kalbe Farma Tbk) dan juga juri kehormatan dari Kementerian Ristek/BRIN dan Pendiri PT Kalbe Farma Tbk Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. (RO/OL-09)
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Akses air bersih di Desa Belikurip diresmikan oleh Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Kerja sama ini untuk memperkuat sinergi di bidang layanan keuangan dan solusi bisnis berkelanjutan.
Sejalan dengan misinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memberikan bantuan bibit pohon dan donasi susu kepada masyarakat Wonogiri, Jawa Tengah.
Program inovasi yang diangkat dalam ICSA 2024 berupa pemberdayaan bagi masyarakat di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
Peneliti menginginkan pengukuran yang lebih objektif dari asupan makanan cepat saji untuk mempelajari hubungan antara pola makan tinggi energi dari makanan olahan ultra dan hasil kesehatan.
Perjalanan Rahayu Oktaviani meneliti Owa Jawa dimulai pada 2008 ketika dia sedang menyusun skripsi.
OsRKD3 mampu mengaktifkan kembali potensi sel somatik atau sel tubuh tanaman biasa untuk berkembang menjadi embrio lengkap.
Tim UNJ mengadakan pelatihan bagi guru-guru mengenai pengembangan kurikulum, penyusunan media pembelajaran digital, serta kegiatan pendampingan belajar bagi siswa.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved