Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dampak Kehidupan Hybrid Akibat Pandemi Perlu Diwaspadai

Faustinus Nua
26/8/2021 13:02
Dampak Kehidupan Hybrid Akibat Pandemi Perlu Diwaspadai
Warga melintas dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di Jalan Juanda, Depok(MI/Bary Fathahilah)

PANDEMI Covid-19 membuat mayoritas masyarakat akrab dengan kehidupan hybrid. Meski dinilai memiliki banyak manfaat untuk mencegah penularan Covid-19, masyarakat juga perlu waspada agar kehidupan hybrid tidak berdampak negatif pada kesehatan.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Siska Wiramihardja, dr., MKes., SpGK., mengatakan bahwa gaya hidup sehat sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan hybrid. Hal ini bertujuan untuk mencegah berbagai dampak negatif, seperti zoom fatigue dan obesitas.

Baca juga: Andry Wijaya Ada Keindahan dalam Matematika

“Gaya hidup sehat di era hybrid ini telah menjadi keniscayaan,” kata Siska dalam keterangan resmi, Rabu (25/8).

Dikatakannya, dalam menjalani kehidupan hybrid, seseorang biasanya kurang beraktivitas fisik sehingga  dapat meningkatkan berat badan. Banyak orang yang bekerja sambil duduk bahkan rebahan, ditambah kudapan yang kurang sehat. Gaya hidup tidak sehat ini dapat berdampak pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). “Pandemi Covid-19 ini meningkatkan kasus obesitas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Siska menjelaskan, obesitas dapat meningkatkan risiko kesehatan, salah satunya risiko infeksi Covid-19. Jika terpapar infeksi Covid-19, orang dengan obesitas berisiko memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan mereka yang memiliki IMT normal.

Untuk itu, Siska mengatakan bahwa sangat penting untuk mencapai berat badan ideal. “Bagaimana caranya? Tentu adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat, dengan mengatur pola makan yang tepat dan meningkatkan aktivitas fisik,” ujarnya.

Dampak kesehatan lain dari kehidupan hybrid adalah potensi zoom fatigue, atau kondisi kelelahan akibat aktivitas rapat dan bekerja secara daring.

Lebih lanjut Siska mengatakan penyebab zoom fatigue antara lain karena menatap layar telalu intens, terjebak pada konsentrasi tinggi, melihat diri sendiri secara konsisten, mobilitas fisik berkurang, dan lingkungan yang kurang kondusif.

Untuk terus menjaga keseimbangan bekerja di era hybrid ini, dia menyarankan untuk dapat mengatur jadwal rapat atau menggunakan alternatif lain dalam menjalani aktivitas. Selain itu, ia juga menyarankan untuk tetap menjaga kesehatan mata. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya