Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PROGRAM donasi melalui pembelian dan lelang kursi karya seniman-seniman ternama, Chairity Indonesia 2016, berhasil menghimpun donasi di malam puncak Chairity dengan total nilai Rp5,330 miliar, dari 5 kursi utama yang dilelang, karya seniman Ario dan Ditta, Tatang Ramadhan Bouqie, Joko Pekik, Besrizal Besta, serta Sri Astari Rasjid.
Sepasang kursi hitam yang melambangkan dukungan orang yang disayang dibutuhkan oleh penyandang kanker karya Ario & Dita mendapat nilai tertinggi sebesar Rp4 miliar dan berhasil diboyong oleh Dato Sri Prof Dr Tahir. Kursi bernilai tertinggi kedua karya Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania, dan Macedonia, Sri Astari Rasjid, dibawa pulang oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono seharga Rp1 miliar.
Founder Chairity Indonesia 2016, Imis Iskandar, mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan merealisasikan kegiatan donasi ini.
"Saya bersyukur dapat dikenalkan dengan seniman-seniman maestro Indonesia, yang telah membantu saya mewujudkan Chairity ini, meskipun ada satu dua orang dari seniman itu yang sedang dalam kondisi kurang sehat," ujarnya pada malam puncak donasi Chairity Indonesia 2016 yang berlangsung di Grand Ballroom Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (27/4) malam.
Acara yang digagas oleh Yayasan Kursi Putih ini memang menuai banyak respons positif dari berbagai kalangan. Imis menceritakan pertama kali dia melaksanakan kegiatan donasi melalui karya seni kursi pada 2012 di Singapura. Selanjutnya, kegiatan serupa terus dilakukan setiap tahun, di Singapura dan Kuala Lumpur.
Kemudian, kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia, mendorong Imis tergerak menggelar pergelaran serupa di Indonesia. Kini, dia tidak menyangka sambutan dari berbagai kalangan di Indonesia sangat positif untuk peduli terhadap kanker.
"Awareness masyarakat Indonesia akan kanker sangat besar terlihat dari perhatiannya terhadap kegiatan ini. Jangan mengukur dari nilai uang yang terkumpul, melainkan dari seberapa banyak hati manusia yang terketuk. Saya kagum dengan semangat mereka. Saya ingin mereka ketika melihat kursi-kursi ini akan terus mengingat semangat untuk peduli terhadap pasien kanker dan menjadi tempat mereka bersandar. Acara ini saya anggap awal untuk meningkatkan kepedulian untuk menolong sesama manusia. Sebab 70% kesembuhan pasien kanker ada dari semangat pasien yang didorong oleh kecintaan keluarga dan orang-orang di sekitarnya," tambahnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, pemilik Tahir Foundation Dato Sri Dr Tahir, Jaksa Agung HM Prasetyo, Ibu Linda Agum Gumelar, dan mantan Kepala BIN Hendropriyono.
"Saya berbahagia bahwa dari setiap forum yang berbagi tetesan harapan hidup pasti ada kebahagiaan yang tumbuh kembali. Kami beri apresiasi melihat terjalinnya kemitraan antara filantropis seniman dan inisiasi Yayasan Kursi Putih yang telah memberikan tetesan harapan hidup bagi penyandang kanker. Sebab memang penting memberi pendampingan kepada mereka untuk penyemangat hidup," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Kegiatan donasi ini telah menghadirkan 53 karya seni dengan bentuk dasar kursi berwarna putih yang kemudian diberi sentuhan oleh seniman. Setidaknya sebanyak 50 seniman turut terlibat menyumbang ide dan karya mereka dalam kegiatan tersebut. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga terdapat 3 seniman asal Singapura dan seorang seniman asal Tiongkok.
Kegiatan pameran Chairity Indonesia 2016 telah berlangsung sejak 1 April dan selesai pameran pada 24 April lalu. Selama 24 hari pameran yang berlokasi di Plaza Indonesia tersebut, total 25 kursi telah laku terjual dan berhasil menghimpun dana sekitar Rp1 miliar.
Sementara sisanya, kembali dihadirkan untuk dijual pada malam puncak pelelangan atau Chairty Evening, dengan masing-masing kursi dilelang sebesar Rp40-50 juta sebagai harga pembuka. Selain itu, setiap filantropis yang hadir juga dipersilakan ikut melakukan donasi tanpa melalui pembelian kursi, dan berhasil terkumpul Rp1,28 miliar.
Adapun 23 kursi lainnya juga dipamerkan bagi pembeli pada malam Chairity Evening atau malam puncak acara yang berlangsung di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Rabu (27/4) malam.
Seluruh hasil penjualan dan lelang kursi sepenuhnya akan disumbangkan pada Yayasan Kanker DKI dan Yayasan Onkologi Anak Indonesia, untuk membangun rumah singgah bagi pasien serta keluarga yang tengah menjalani pengobatan di pusat-pusat pengobatan kanker Jakarta. (Try/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved