Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) terus memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Indonesia. Dalam berbagai program pemerintah, UT selalu mendukung dengan memastikan implementasi tri dharma perguruan tinggi berjalan baik.
Karena itu, pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-76 RI tahun ini, UT kembali menegaskan dukungannya pada program-program yang tengah gencar digulirkan oleh pemerintah, seperti gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengungkapkan pihaknya sangat mendukung gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Mengingat program tersebut selaras dengan semangat yang selalu dipegang UT selama ini.
“Konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka itu sangat cocok dan di UT memungkinkan karena di UT tidak ada drop out, bisa belajar sepanjang hayat,” ujarnya dalam wawancara kepada Media Indonesia, Kamis (12/8) lalu.
Kampus Merdeka yang memberikan banyak kebebasan kepada peserta didik merupakan semangat baru dunia pendidikan. Mahasiswa tidak lagi terpaku pada sistem pendidikan dalam kelas atau ruangan, tetapi mereka lebih didekatkan kepada masyarakat dan dunia usaha.
Hal itu akan memberikan pengalaman sebanyak mungkin kepada generasi penerus.
Mereka bisa menggali atau mengenali masalah-masalah di masyarakat dan menambah keterampilan dengan magang. UT pun terlibat aktif dalam program Kampus Merdeka, sebab dari dulu kampus UT sudah menegaskan mahasiswanya untuk bebas belajar. Mereka bisa belajar dari manapun dan kapanpun serta kampus memberikan kebebasan.
Di samping itu, lanjut dia, UT siap untuk melakukan sharing resources bersama perguruan tinggi lainnya di Tanah Air. Mahasiswa tidak harus mengambil semua mata kuliah dari kampusnya tetapi juga bisa mengambil mata kuliah dari kampus berbeda yang sesuai dengan minat.
“Kalau sekarang misalnya UT bisa menangani 1.350 mata kuliah nanti dengan program Kampus Merdeka itu mata kuliah bisa dirampingkan mungkin 750 mata kuliah. Karena sisanya bisa ngambil di tempat lain termasuk juga magang di tempat lain atau mengambil mata kuliah pada program studi lain,” ucapnya.
Membuka akses
Ojat mengatakan kontribusi yang nyata di masa pandemi dan sesuai dengan program Merdeka Belajar adalah membuka akses bahan ajar online untuk semua dosen dan mahasiswa di Indonesia. Sehingga mahasiswa bisa tetap mendapatkan layanan pendidikan yang baik di masa krisis ini lantaran UT sudah sangat berpengalaman dalam hal penerapan online learning.
“Dalam konteks ini kami juga telah banyak berkontribusi kepada pemerintah supaya tidak terjadi learning loss, yakni mahasiswa-mahasiswa konvensional yang harusnya belajar ke Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, sekarang mereka bisa belajar dari daerah mereka,” jelasnya.
Ke depan, lanjut dia, UT akan terus mendukung program Kampus Merdeka yang memerdekakan semua mahasiswa. Di sisi lain, implementasi menjadi tantangan ke depan dan kerja sama semua pihak harus terus ditingkatkan dalam menciptakan efisiensi dan efektivitas pendidikan.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Prof Nizam menyebutkan program-program Kampus Merdeka sudah berjalan sejak tahun lalu. Semester ini juga pemerintah mengakselerasi lagi dengan program-program tingkat nasional.
“Untuk magang bersertifikat dan micro-credentials kami siapkan untuk 20.000 mahasiswa, sudah dilakukan seleksi (dari pendaftar yang mencapai lebih dari 200 ribu mahasiswa), program Kampus Mengajar juga sudah berjalan dengan 15 ribu mahasiswa pada semester sebelumnya, untuk semester ini 20 ribu mahasiswa sudah seleksi juga,” terangnya.
Nizam mengapresiasi kampus dan dunia usaha yang mendukung program itu bisa berjalan meski baru di tahap awal. Hal ini merupakan arah baru untuk mewujudkan sektor pendidikan Indonesia lebih berkualitas dan berdampak pada kehidupan masyarakat.
“Melalui program Kampus Merdeka, kami harapkan kampus lebih dekat dengan dunia kerja atau dunia profesi, dan kompetensi mahasiswa lebih siap memasuki dunia profesi. Tidak ada lagi kesenjangan antara kompetensi yang diperoleh dari perguruan tinggi dengan kebutuhan kompetensi di lapangan,” tutupnya. (Van/S3-25)
Peruntukkan JIIPE sebagai KEK bidang teknologi dan manufaktur tersebut dinilai karena kawasan industri ini telah memiliki fasilitas penunjang dengan teknologi canggih
Kali ini, Jokowi mengenakan pakaian adat Lampung berupa setelan berwarna putih dipadukan sarung dan kain songket berwarna merah emas.
AWAL tahun lalu, ketika berhadapan pertama kalinya dengan pandemi Covid-19, sebagian besar dari kita barangkali gagap dan serba kikuk.
Masyarakat merasa kualitas produk dalam negeri masih kurang bersaing. Di sisi lain, cukup banyak inovasi pelajar dan mahasiswa yang kurang diberi tempat.
PANDEMI menuntut semua bidang industri beradaptasi.
RGE dan Group Tanoto FOundation berperan aktif wujudkan Indonesia Tangguh Lawan Covid-19
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved