Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kematian Akibat Covid-19 Capai 100 Ribu Kasus, Epidemiolog : Harus Jadi Pembelajaran Serius

Mohammad Farhan Shuhri
04/8/2021 19:54
Kematian Akibat Covid-19 Capai 100 Ribu Kasus, Epidemiolog : Harus Jadi Pembelajaran Serius
Warga berziarah di pemakaman khusus Covid-19 TPU Rorotan(Antara/M. Risyal Hidayat)

KASUS kematian akibat Covid-19 mencapai angka 100 ribu korban. Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, banyaknya kasus kematian ini menjadikan Indonesia masih belum berhasil menangani pandemi covid-19. 

"Itu menjadi sangat serius konsekuensinya karena artinya kita gagal dalam melakukan pembelajaran, terlebih ini pun belum merepresentasikan angka kematian sesungguhnya karena minimnya tracing dan testing, sehingga banyak kasus kematian di masyarakat yang luput dalam pendataan," ujar Dicky saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (4/8). 

Lebih lanjut, ia menjelaskan dalam satu kasus kematian itu memilki 2 pesan penting yang harus diperhatikan Pemerintah dan para pemangku kebijakan di Indonesia. Pertama, dengan adanya kasus kematian akibat pandemi berarti suatu negara gagal dalam mendeteksi hulu, kematian umumnya dikarenakan keterlambatan penanganan lebih serius di rumah sakit. 

Baca juga : Kasus Meningkat di Sumatera dan Sulawesi, Satgas Minta Pemda Waspada

"Kedua adalah setiap kematian itu memilki case masing masing yang harusnya menjadi pembelajaran supya tidak terjadi kembali, karena di negara maju setiap kematian itu menjadi studi kasus yang harus dicari apa penyebabnya dan karakternya, ini nantinya harus menjadi rujukan strategi suatu negara," tegas lulusan Universitas Griffith Australia. 

Selain itu, data yang di dapat dan sebarluaskan ke masyarakat belum sepenuhnya dari hasil testing dan tracing, disebabkan masih minimnya. Ia pun turut melihata masih banyak korban kematian yang sedang menjalani isoman karena merasa sudah ada gejala. 

"Ada juga kasus terduga menjalani isoman namun belum menjalankan testing, jangankan PCR, rapid test saja belum, itu saja masih belum masuk ke dalam laporan," terang Dicky. 

"ini artinya bahwa situasi pandemi kita sangat serius dan parah, dan perlu diingat angka kematian merefleksikan keparahan satu pandemi," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya