Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MESKIPUN penambahan kasus konfirmasi positif covid-19 harian di Indonesia menurun, namun demikian kasus kematian terus meningkat. Saat ini sendiri, persentase case fatality rate di Indonesia mencapai 2,8%.
Melihat hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pihaknya telah melakukan analisis terkait tingginya kematian pasien covid-19 di rumah sakit. Budi mengakui pasien covid-19 yang dibawa ke RS menjadi lebih cepat wafat dibanding sebelumnya.
"Kematian peningkatannya penyebab utamanya karena terlambat tertangani di RS. Rata-rata sebelumnya pasien wafat yang di RS itu 8 hari. Sekarang rata-rata 3 sampai 4 hari mereka sudah wafat," kata Budi dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Senin (2/8),
Ia menyatakan, berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, saat ini pasien wafat di RS bukan hanya berasal dari ruangan ICU saja, tapi juga dari IGD. Jika dulu pasien yang wafat di IGD hanya sebanyak 1-2%, sekarang bisa mencapai 20%.
"Belum lagi yang death on arrival kalau kita lihat datanya itu pasti lebih tinggi lagi," tambah Budi.
Baca juga :Kemenkes Pastikan Vaksinasi Booster Hanya untuk Nakes
Berdasarkan analsis tersebut pula, lanjut Budi, ditemukan fakta bahwa saat ini orang yang masuk ke RS memiliki saturasi oksigen di bawah 80%. Hal itu berbeda dengan dulu, di mana pasien yang memiliki saturasi oksigen di kisaran 93%, 92%, atau 90% sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
"Sekarang orang yang masuk ke RS itu saturasinya sudah 70% sampai 80%. Artinya virus sudah menyebar ke paru dan sudah sesak," ungkap Budi.
Sehingga, pihaknya mengambil kesimpulan bahwa kasus kematian yang tinggi di Indonesi aterjadi karena edukasi masyarakat terkait covid-19 masih minim, sehingga masih menganggap bahwa covid-19 merupakan aib yang harus disembunyikan.
"Padahal secara fataility ini lebih rendah dari TBC atau HIV, sehingga kalau dia dirawat cepat akan cepet sembuh. Gak perlu khawatir atau malu," ucap dia.
Selain itu, sebagian besar mayarakat dinilai Budi juga belum memahami seputar saturasi oksigen. Semestinya, masyarakat harus waspada apabila saturasinya sudah menginjak di bawah 94%. Pasalnya, kondisi tersebut menandakan bahwa pasien membutuhkan penanganan dari tenaga kesehatan.
"Gak usah tunggu saturasi 80%. Sekarang sudah terlambat. Isunya sebenarnya lebih di sana untuk mengurangi kematian. Untuk di RS, semua prosedur terapi sudah baik, kita tidak ada masalah. Yang masalah adalah yang masuk ke IGD karena terlambat," pungkas Budi. (OL-2)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
KETUA Satgas covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Erlina Burhan, menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi ke-4 atau booster ke-2.
Achmad menyebut bahwa pemberian uang jasa pelayanan medis Covid-19 tidak berpedoman pada aturan yang berlaku
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Kasus covid-19 di Indonesia bertambah 565 pada Minggu, 9 April 2023. Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.751.168 orang.
Coba ingat-ingat lagi wajah orang terdekat kita yang telah tiada. Begitu pula deretan angka yang hingga kini masih terpampang di laman situs covid19.go.id. Mereka bukan statistik belaka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved