Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tel-U, Kampus Pertama dengan Program Studi Cyber Security and Digital Forensic

Mediaindonesia.com
15/7/2021 08:00
Tel-U, Kampus Pertama dengan Program Studi Cyber Security and Digital Forensic
(DOK TELKOM UNIVERSITY)

TELKOM University (Tel-U) resmi membuka Program Studi S2 Cyber Security and Digital Forensic. Tel-U menjadi kampus pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memiliki program studi tersebut hingga saat ini.

Di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat saat ini, memunculkan banyak peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi lulusan program studi Cyber Security and Digital Forensic. Peluang kerjanya diyakini masih terbuka cukup lebar, mengingat program studi ini juga yang masih sangat jarang.

Tujuan utama pembentukan program studi tersebut adalah melihat pesatnya laju perkembangan digitalisasi saat ini. Sehingga sistem keamanan di sektor tersebut juga perlu ditingkatkan, baik secara infrastruktur maupun sumber daya manusianya.

Maraknya kasus kebocoran data pada sebuah perusahaan dapat merugikan banyak pihak. Sehingga tim Cyber Security and Digital Forensic akan sangat dibutuhkan di masa depan.

Dosen Program Studi S2 Cyber Security and Digital Forensic Tel-U, Dr. Farah Afianti, S.T.,M.T. mengungkapkan Program Studi S2 Cyber Security and Digital Forensic akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Program Studi S2 Cyber Security and Digital Forensic memiliki banyak prospek pekerjaan yang menjanjikan. Antara lain Forensic Examiner, Computer Forensic Analyst, Security Designer (Security Architect), Security Risk Analysis and Management, Network Security Analyst, serta akademisi.

"Sesuai dengan visi dan misi program studi ini (Cyber Security and Digital Forensic), kami berupaya untuk menghasilkan profesional di bidang spesifik seperti forensik digital dan keamanan siber. Hal itu untuk mengimbangi era digital saat ini, sehingga sumber daya manusia yang dicetak dapat menghadapi permasalahan di bidang tersebut (digital) seperti misalnya cyber crime yang marak terjadi saat ini." ungkap Farah. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya