Rabu 14 Juli 2021, 15:54 WIB

Serupa tapi tak Sama, Ini Perbedaan Batik Keraton Jogja & Keraton Solo

Lidya Tannia Bangguna | Humaniora
Serupa tapi tak Sama, Ini Perbedaan Batik Keraton Jogja & Keraton Solo

MI/Lidya Tannia
Belajar perbedaan motif batik Keraton Yogyakarta dan Solo

 

INDONESIA memiliki banyak ragam, corak, dan juga jenis batik. Selain itu batik khas Indonesia juga telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Jika membicarakan batik, Yogyakarta dan Solo menjadi destinasi pertama yang muncul di benak. Kedua kota tersebut terkenal dengan motif batiknya yang unik dan banyaknya lokasi sentra batik. Salah satu motif yang cukup menarik perhatian para pecinta batik adalah motif Batik Keraton Yogyakarta dan Batik Keraton Solo.

Batik Keraton adalah jenis batik yang dikembangkan dan digunakan di lingkungan keraton, baik Keraton Yogyakarta maupun Surakarta. Batik ini juga merupakan salah satu nenek moyang dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia.

Motifnya mengandung beragam makna filosofi hidup dan banyak terilhami dari kebudayaan Hindu-Jawa. Penggunaan batik ini pun juga diatur oleh norma-norma keraton.

Walaupun kedua batik tersebut identik dengan nama “Keraton,” namun Batik Keraton Yogya dan Solo memiliki perbedaan yang cukup kontras.

Baca juga: Kunjungan Virtual ke Museum Batik Indonesia

Melalui kunjungan virtual Museum Batik Indonesia yang diadakan pada Rabu (14/7), Edukator Museum Batik Indonesia Sasrita Kanya dan Asri Hayati Nufus menjelaskan perbedaan Batik Keraton Yogya dan Keraton Solo.

Perbedaan kedua batik tersebut berada pada warna dasar yang digunakan. Batik Keraton Yogya memiliki tampilan warna dasar putih mencolok bersih, sedangkan Batik Keraton Solo memiliki tampilan warna dasar yang gelap.

“Batik Keraton Yogya memiliki latar putih, sedangkan Batik Keraton Solo memiliki warna latar coklat,” ujar Kanya.

Selain warna, perbedaan kedua batik tersebut ada pada motifnya. Batik Keraton Yogya memiliki motif yang lebih besar dan geometris (sisi kanan kiri sama). Contoh motif yang ada pada batik ini adalah motif kawung, yang terinspirasi dari buah pohon aren atau kolang-kaling.

Sedangkan Batik Keraton Solo memiliki detail yang lebih kecil dan bentuknya lebih acak. Perbedaan ini muncul tidak lepas dari perjanjian Giyanti tahun 1755 yang memecah Kasultanan Mataram menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta, dimana segala macam tata adibusana, termasuk batik diserahkan sepenuhnya oleh Keraton Surakarta kepada Keraton Yogyakarta.(OL-5)

 

Baca Juga

Ist

Tak Semua Air Minum Sama, AQUA Ajak Publik Kritis Soal Kualitas

👤Media Indonesia 🕔Selasa 26 September 2023, 22:31 WIB
Kualitas air minum berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan. Cemaran bakteri E. coli berpotensi memicu...
Antara/Abriawan Abhe

Bappenas: RI Kekurangan Tenaga Kerja Terampil yang Ahli di Bidangnya

👤Agus Utantoro 🕔Selasa 26 September 2023, 22:15 WIB
MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI, Suharso Monoarfa, melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada...
Istimewa

SDG Academy Indonesia Luluskan 41 SDG Leaders Angkatan ke-4

👤Andhika Prasetyo 🕔Selasa 26 September 2023, 22:14 WIB
Program Kepemimpinan SDG Angkatan 4 berlangsung selama lima bulan, sejak April hingga Agustus 2023. Program tersebut bertujuan untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya