Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini sedang mengembangkan Direct Digital Radiography (DDR) Madeena, sebuah alat radiografi sinar-x untuk menentukan status pasien terpapar Covid-19 dalam tingkatan ringan (mild), sedang (moderate) atau berat (severe).
Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), terdapat 8.000 alat rontgen (x-ray) yang tersebar di berbagai fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan 6.000 di antaranya merupakan alat rontgen konvensional yang berpotensi digantikan oleh DDR. Harga DDR yang mahal menjadi salah satu alasan banyak fasyankes yang belum beralih ke alat rontgen modern ini. Selama ini sebagian besar kebutuhan DDR rumah sakit di Indonesia dipasok oleh produk impor berbagai merek.
baca juga: BPPT
Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan tertulis mengatakan dengan citra radiografi format digital yang dihasilkan oleh DDR Madeena memungkinkan diterapkannya kecerdasan artifisial (artificial intelligence - AI) untuk mempercepat dokter radiologis mendapatkan alternatif keputusan diagnostik. Formasi DDR Madeena akan dikembangkan menjadi platform pengembangan layanan radiografi digital regional/nasional yang menghubungkan suatu jaringan antar rumah sakit sehingga pelayanan pasien dapat dilakukan secara cepat, efisien, efektif dan produktif.
Pasien dapat diarahkan menuju fasilitas DDR terdekat untuk mendapatkan layanan radiografi. Kemudian citra pasien yang dihasilkan dikirimkan ke cloud server untuk selanjutnya diakses oleh dokter radiologis melalui jaringan pusat layanan kesehatan. Dengan demikian mobilitas pasien dan dokter dapat direduksi.
"Sudah sepatutnya ekosistem inovasi khususnya dalam penanganan Covid-19 dapat kembali hadir dengan produk inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu memicu tumbuhnya industri kesehatan lokal dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi," kata Hammam Riza.
Ia juga menyampaikan inovasi teknologi yang dihasilkan haruslah didukung dengan kajian kebijakan teknologi yang merupakan bagian dari science-based policy dan merupakan ruh pelaksanaan UU Sisnas Iptek. (N-1)
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved