Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

KLHK: TMC Cegah Karhutla di Riau Berlangsung 15 Hari

Atalya Puspa
04/7/2021 22:35
KLHK:  TMC Cegah Karhutla di Riau Berlangsung 15 Hari
Lahan yang terbakar di Desa Talang Pangeran Ulu (TPU), Pemulutan Barat, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (1/6).).(Antara)

SEBAGAI upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau dan Jambi, operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) fase kedua akan dilaksanakan mulai 3 Juli 2021 selama 15 hari ke depan.

"KLHK bersama-sama dengan BPPT, TNI AU, BNPB dan BMKG telah menginisiasi upaya TMC sebagai upaya pencegahan karhutla sejak tahun lalu. Tujuan TMC ini adalah untuk mempertahankan kebasahan lahan gambut sehingga menekan potensi karhutla di wilayah-wilayah rawan," sebut Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanthi dalam pernyataannya.

Selain untuk mempertahankan kebasahan gambut, jelasnya, TMC juga dilakukan untuk mengisi kanal-kanal, embung dan kolam-kolam retensi areal sebagai sumber air yang dapat mendukung upaya pemadaman jika kebakaran terjadi.

Operasi TMC yang berposko di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru ini dilaksanakan oleh KLHK dan didukung oleh mitra kerja, PT RAPP Group. Pelaksanaan operasi secara teknis didukung oleh BPPT dan TNI AU. Operasi ini juga menjadi bagian penting dari upaya pengendalian karhutla Satgas Dalkarhutla Provinsi.

Berdasarkan informasi dari tim di lapangan saat ini, peralatan teknis baik pesawat maupun bahan semai telah siap di lapangan. Pesawat yang digunakan dalam operasi ini adalah jenis Casa 212-200 A-2103 dari TNI AU Skadron Udara 4 Abdulrahman Saleh Malang. Jumlah personil terdiri tujuh orang dari BPPT dan sebelas orang crew pesawat. Bahan semai NaCl yang disiapkan sebanyak 8,5 ton. Rencana setiap satu sortie penerbangan akan menyebar 800 kg bahan semai.

Operasi TMC ini akan menjangkau wilayah Riau dan sebagian Jambi di bagian Barat dan Utara. Untuk monitoring hasil pelaksanaan operasi telah disiapkan sistem Automatic Weather Station (AWS), alat pengukur curah hujan manual dan theodolit di beberapa kabupaten di wilayah Riau, seperti di Pelalawan, Dumai, dan wilayah lainnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik