Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Studi Terapi Plasma Konvalesen Eijkman Dipublikasi di Lancet

Faustinus Nua
29/6/2021 11:09
Studi Terapi Plasma Konvalesen Eijkman Dipublikasi di Lancet
Seorang penyintas covid-19 mendonorkan plasma darah konvalesennya di PMI Jakarta Pusat, Senin (15/2/2021).(MI/VICKY GUSTIAWAN)

HASIL studi dari LBM Eijkman bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) dan PT Biofarma mengenai keamanan dan potensi efektivitas Terapi Plasma Konvalesen (TPK) untuk mengobati pasien terjangkit Covid-19 dilaporkan di jurnal ilmiah Lancet EClinical Medicine.

Publikasi tersebut berjudul 'Convalescent Plasma Therapy in Patients with Moderate-to-Severe COVID-19 : A study from Indonesia for clinical research in low-and-middle income countries'.

Studi Eijkman menemukan plasma konvalesen dari individu yang telah sembuh dari covid-19 dipisahkan dengan menggunakan teknik bernama Plasmapheresis. Plasma ini dapat memberi kekebalan pasif kepada pasien yang sedang terjangkit covid-19.

"Dengan adanya antibodi tambahan yang spesifik terhadap virus SARS-CoV-2 ini, tubuh mendapat amunisi ekstra untuk melawan virus," tulis Eijkman dikutip dari Instagram resminya @eijkmaninstitute.

Studi itu merekrut 11 donor plasma dan 10 pasien yang terjangkit covid-19. Tim peneliti lalu menjelaskan perubahan berbagai penanda biologis seperti jumlah virus (virus load). Konsentrasi C-Reactive Protein (CRP) dan jumlah antibodi penetralisir virus SARS-CoV-2 selama 4 minggu.

"Berdasarkan data penelitian dilihat adanya tren penurunan jumlah virus setelah pasien terjangkit Covid-19 diberikan plasma konvalesen," kata peneliti.

Baca juga: PMI: 90% Penerima Donor Plasma Konvalesen Sembuh dari Covid

Di tengah ketidakpastian pengobatan untuk covid-19, TPK telah muncul sebagai harapan untuk penanganan penyakit ini.

Penelitian juga dilakukan untuk mengekplorasi awal hasil TPK pada covid-19 derajat sedang dan berat di Indonesia, serta mendapatkan pengalaman dan bahan-bahan untuk mendesain penelitian dengan skala yang lebih besar, yang dapat diterapkan di negara berkembang dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas.

"Hasil penelitian menunjukan keamanan dan potensi efektivitas pengobatan covid-19," tutup Eijkman.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya