Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kabupaten Siak Jadi Proyek Percontohan Manajemen Warisan Budaya

Mediaindonesia.com
26/6/2021 00:44
Kabupaten Siak Jadi Proyek Percontohan Manajemen Warisan Budaya
Ilustrasi(Antaranews.com)

Southeast Asian Cultural Heritage Alliance (SEACHA) atau Aliansi Kota Pusaka Asia Tenggara bekerjasama dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) menunjuk Kabupaten Siak di Provinsi Riau sebagai proyek percontohan pengembangan program klinik manajemen warisan budaya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten Siak Irving Kahar Arifin di Siak, Jumat, mengatakan SEACHA dan BPPI menginisiasi program ini karena masa pandemi COVID-19 ini membuat orang tidak berwisata.

SEACHA bersama BPPI membuat program manajemen klinik yang mengambil sampel di kota-kota di Asia Tenggara yang kemudian terpilih Siak. “Siak sudah merevitalisasi bangunan cagar budaya dari sumber dana daerah, pusat dan perusahaan. Pemkab Siak berani melaksanakan program yang non populis ini karena memang ingin melestarikan cagar budaya,” katanya.

Menurut Irving, alasan tersebut membuat BPPI memilih Siak sebagai salah satu proyek percontohan pada program SEACHA ini. Paling utama yang diharapkan adalah cagar budaya ini harus punya komunitas cinta warisan budaya. “Kebetulan komunitas Heritage Hero yang ada di Siak punya konsentrasi di sana, baik secara minat maupun secara disiplin ilmu personelnya,” ungkapnya dia.

Upaya yang dilakukan bersama komunitas Heritage Hero ini untuk mengangkat nama baik Siak dan membangkitkan kejayaan Siak seoptimal mungkin. Ini berawal dari kegiatan-kegiatan yang membuat masyarakat mencintai kotanya sendiri. “Dengan cara mengenalkan kota ini kepada masyarakatnya, baik dari aspek budayanya atau sejarahnya,” kata Irving.

Sementara itu, Bupati Siak Alfedri mengapresiasi program SEACHA bersama BPPI yang telah memilih Siak sebagai role model untuk manajemen heritage. Apalagi yang diangkat adalah kota warisan budaya yang dilihat bukan hanya dari sisi fisik tetapi juga dari semua aspek kehidupan masyarakat. “Semua itu untuk kita kembangkan dan manfaatkan demi pelestarian budaya Melayu. Hilirisasinya dari program heritage ini adalah mendorong pariwisata yang dapat menyejahterakan masyarakat,” ulas Alfedri.

Program SEACHA dan BPPI sangat membantu di sisi promosi wisata Siak. Selain itu, program ini juga sesuai dengan visi misi Pemkab Siak untuk 5 tahun mendatang. “Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan baik dengan komunitas, Tim Ahli Cagar Budaya, BPPI dan SEACHA,” ujarnya.

Ketua Komunitas Heritage Hero, Cindy Shandoval mengatakan, sebenarnya ada dua kota yang ditunjuk menjalankan program klinik ini di Asia Tenggara yakni Siak di Indonesia dan Kota Phrae di Thailand.

Siak dan Phrae dianggap sudah berhasil dalam melaksanakan manajemen haritagenya. “Kita setiap bulan di-coaching dengan berbagai program untuk melakukan manajemen heritage. Dalam perjalanannya, kota Phrae mundur dan kita terus berkolaborasi dengan pemerintah,” kata Cindy, arkeolog lulusan Universitas Gajah Mada ini. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya