Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TAHUN 2030, diperkirakan jumlah manusia akan mencapai 8,3 miliar. Saat itu, manusia dengan usia produktif harus berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan yang semakin sedikit karena banyak pekerjaan sudah diotomatisasikan.
Hal itu disampaikan oleh anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) Dr. (HC) Noni Purnomo pada webinar MWA UI Seri 3 bertema "Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan" yang diadakan, Rabu (2/6).
Noni menjadi salah seorang pembicara dalam seminar daring yang antara lain menghadirkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset RI Nadiem Makarim.
Ada tiga kata kunci yang saat ini terus dibicarakan oleh para pelaku bisnis di dunia yaitu urbanisasi, digitalisasi, dan konektivitas. Ketiga aspek tersebut mengubah banyak hal dalam gaya hidup manusia masa kini, mulai dari cara berinteraksi sampai cara berbisnis. Sebagai sosok yang dikenal tidak sungkan turun ke lapangan dan puluhan tahun berkecimpung di industri jasa transportasi, topik yang dibawakan Noni terasa tepat, yakni “Kompetensi Lulusan yang dibutuhkan Industri”.
Ia menghadirkan perspektif dunia industri terhadap kondisi lulusan perguruan tinggi saat ini dan kaitannya dengan era digital. Perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut para lulusan perguruan tinggi untuk beradaptasi. Terutama dalam kaitannya dengan konteks penyerapan tenaga kerja.
“Salah satu kemampuan yang diperhitungkan saat ini dari diri seseorang adalah agility. Apa itu? Yaitu kemampuan untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Fleksibiltas dalam menghadapi tantangan,” ujar Noni.
Baca juga: SIF Ajak Masyarakat Peduli Perubahan Iklim Lewat Teknologi Digital
Tantangan penguasaan atas teknologi informasi dan komunikasi yang dihadapi oleh generasi masa depan ini juga sama seperti pendapat Rektor UI Prof. Ari Kuncoro.
“Kegagalan untuk menguasai teknologi menyebabkan bangsa kita menjadi rentan terhadap arus serbuan berita palsu atau hoaks. Selain itu, kegagapan teknologi juga berkorelasi terhadap lahirnya kemiskinan di bidang literasi informasi. Di sinilah, pendidikan jelas memikul tanggung jawab utama,” ujarnya dalam sambutan webinar itu.
Noni melanjutkan, kemampuan untuk mengatasi perubahan dan beradaptasi harus disertai dengan kemauan untuk terus belajar (lifelong learning).
“Bagaimana kita sebagai manusia bisa dan harus mau belajar dengan mengggunakan jenis pembelajaran dan sumber pembelajaran dari manapun dan kapanpun. Itu menurut kami kapasitas yang sangat diperlukan untuk sumber daya manusia ke depan,” imbuhnya.
Kreativitas juga menjadi faktor lain yang menjadi penentu kualitas seseorang. Menurutnya, saat ini para pembisnis menyukai tenaga kerja yang mampu menyelesaikan masalah dan memberikan solusi. Ia menambahkan, berpikir out of the box dalam batas-batas tertentu. Kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain juga menjadi salah satu faktor penentu.
Fenomena yang digambarkan Noni membawa perubahan nyata pada saat industri melakukan perekrutan tenaga kerja yang tidak lagi menekankan kepada kompetensi akademik seorang pelamar kerja, melainkan lebih kepada sikap, karakter, dan kemampuan beradaptasi. Selain itu, karena manusia masa kini sudah berada di dunia digital, maka ilmu yang terkait proses bisnis digital juga menjadi salah syarat kemampuan yang harus dipelajari oleh para lulusan perguruan tinggi.
Noni Purnomo yang juga merupakan CEO Blue Bird Group menjelaskan kemampuan seorang lulusan perguruan tinggi berhubungan dengan data analitik dan analisis perilaku konsumen. Hal itu harus sesegera mungkin diperdalam oleh para lulusan perguruan tinggi dari berbagai bidang.
Dengan tema “Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan”, seminar ini berusaha menjawab isu-isu krusial dunia pendidikan.
“Seri ke-3 webinar MWA kali ini fokus terhadap pendidikan. Isu yang diangkat tidak hanya pada hal pembentukan kecerdasan, namun juga tentang hal yang perlu dilakukan agar institusi pendidikan dapat berbagi tugas mendidik manusia Indonesia dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti industri, komunitas, ormas dan lembaga pemerintah atau swasta,” ujar Ketua MWA UI Saleh Husin SE.(RO/OL-5)
Sebagai salah satu kandidat Ketum Iluni UI, Rapin Mudiardjo menggemakan tagline BIG dalam kampanyenya, yaitu Bersama, Independen, dan Gembira.
ILUNI UI dianggap unik karena memiliki tiga stakeholder sekaligus yaitu akademisi di kampus, di dunia industri dan mahasiswa sebagai SDM masa depan.
Pemikiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai fondasi penting dalam membentuk arah kebijakan ekonomi dan keberpihakan Presiden Prabowo Subianto terhadap rakyat kecil.
Gerakan nasional ini diluncurkan langsung Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan PKKMB UI 2025.
IKATAN Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) akan menggelar Pemilihan Langsung (Pemila) Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028 pada 23–24 Agustus 2025 secara elektronik (e-vote)
Ivan meyakini setiap alumni UI layak mendapatkan dukungan yang nyata agar bisa melangkah lebih jauh.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved