Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PARA penulis di Tanah Air yang tergabung dalam Perhimpunan Satupena dalam waktu dekat akan menggelar kongres. Kongres kedua yang direncanakan berlangsung di Jakarta dan dipadu secara daring serta mengangkat tema ‘Kemerdekaan Literasi’ .
Di era revolusi teknologi informasi digital yang mendukung kebebasan berekspresi, dunia kepenulisan masih mengalami pembatasan baik karena peraturan yang membelenggu maupun ekosistem yang belum mendukung.
Keputusan mengangkat tema tersebut diambil pada Rapat Pengurus yang diperluas pada hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Kamis (20/5/2021) di Jakarta.
Kepad media massa, Sabtu (22/5), Ketua Umum Satupena Nasir Tamara memimpin langsung rapat pengurus yang memutuskan diselenggarakannya Kongres II Satupena.
Kongres Pertama dilakukan di Solo, Jawa Tengah, pada 26-29 April 2017. Kemudian tanggal 4 Oktober 2017 Kemenhukham mengeluarkan SK berdirinya Satupena secara legal.
Sejak berdirinya Asosiasi Satupena banyak hasil positif yang telah dicapai termasuk diakuinya penulis sebagai profesi dalam buku Klasifikasi Profesi Indonesia yang diterbitkan oleh pemerintah.
Nasir Tamara mengungkapkan,”Pandemi tidak menyurutkan Satupena untuk menperjuangkan para penulis untuk bisa berekspresi dan mendapat penghargaan tinggi baik dalam kreativitas maupun finansial. “
Selama empat tahun memimpin Satupena, ia melihat masih banyak yang harus dibenahi, termasuk dalam perpajakan, pembajakan karya, pencurian hak cipta, dan plagiasi.
Kemerdekaan Literasi yang diangkat menjadi tema Kongres II, menurut Ketua Kongres Mikke Susanto, penting memperkuat profesi penulis.
“Untuk mewujudkan Kemerdekaan Literasi perlu dilakukan kerjasama dengan berbagai lembaga baik dalam ekosistem kepenulisan maupun lembaga lainnya,” ucap Mikke.
Kongres II Satupena direncanakan berlangsung pada 15-17 Agustus 2021 untuk merayakan HUT RI ke-76 tahun dengan puncak acara peluncuran buku ´Demokrasi pada Era Digital’ yang ditulis oleh 76 anggota Satupena.
Namun tentunya faktor pandemi sesuai arahan pemerintah juga akan dipertimbangkan dalam pemilihan waktu terbaik.
Rangkaian kegiatan yang akan mendahului kongres akan diselenggarakan dalam dua cara, online (daring) maupun offline (luring), dengan protokol kesehatan ketat. (RO/OL-09)
PARA penulis di Tanah Air yang tergabung dalam Perhimpunan Satupena dalam waktu dekat akan menggelar kongres. Kongres kedua yang direncanakan berlangsung di Jakarta dan dipadu secara daring serta mengangkat tema ‘Kemerdekaan Literasi’ .
Di era revolusi teknologi informasi digital yang mendukung kebebasan berekspresi, dunia kepenulisan masih mengalami pembatasan baik karena peraturan yang membelenggu maupun ekosistem yang belum mendukung.
Keputusan mengangkat tema tersebut diambil pada Rapat Pengurus yang diperluas pada hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Kamis (20/5/2021) di Jakarta.
Kepad media massa, Sabtu (22/5), Ketua Umum Satupena Nasir Tamara memimpin langsung rapat pengurus yang memutuskan diselenggarakannya Kongres II Satupena.
Kongres Pertama dilakukan di Solo 26-29 April 2017. Kemudian tanggal 4 Oktober 2017 Kemenhukham mengeluarkan SK berdirinya Satupena secara legal.
Sejak berdirinya Asosiasi Satupena banyak hasil positif yang telah dicapai termasuk diakuinya penulis sebagai profesi dalam buku Klasifikasi Profesi Indonesia yang diterbitkan oleh pemerintah.
Nasir Tamara mengungkapkan,”Pandemi tidak menyurutkan Satupena untuk menperjuangkan para penulis untuk bisa berekspresi dan mendapat penghargaan tinggi baik dalam kreativitas maupun finansial. “
Selama empat tahun memimpin Satupena, ia melihat masih banyak yang harus dibenahi, termasuk dalam perpajakan, pembajakan karya, pencurian hak cipta, dan plagiasi.
Kemerdekaan Literasi yang diangkat menjadi tema Kongres II, menurut Ketua Kongres Mikke Susanto, penting memperkuat profesi penulis.
“Untuk mewujudkan Kemerdekaan Literasi perlu dilakukan kerjasama dengan berbagai lembaga baik dalam ekosistem kepenulisan maupun lembaga lainnya,” ucap Mikke.
Kongres II Satupena direncanakan berlangsung 15-17 Agustus 2021 untuk merayakan HUT RI ke-76 tahun dengan puncak acara peluncuran buku ´Demokrasi pada Era Digital’ yang ditulis oleh 76 anggota Satupena.
Namun tentunya faktor pandemi sesuai arahan pemerintah juga akan dipertimbangkan dalam pemilihan waktu terbaik.
Rangkaian kegiatan yang akan mendahului kongres akan diselenggarakan dalam dua cara, online (daring) maupun offline (luring), dengan protokol kesehatan ketat. (RO/OL-09)
Lebih dari sekadar karya tulis, buku karya Connie Rahakundini Bakrie ini adalah seruan dan ajakan untuk membangkitkan kesadaran kolektif bangsa akan makna sejati berbangsa dan bernegara.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
Indonesia: Zamrud khatulistiwa, diapit dua benua dan samudra. Kaya budaya, strategis, dan rawan bencana.
Indonesia: Letak geografis unik pengaruhi iklim, budaya, ekonomi. Pelajari dampak strategisnya bagi Nusantara!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved