Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MAJELIS Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) akan kembali menggelar Webinar Series seri ke-3 dengan tema “Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan” pada Rabu, 2 Juni 2021 (pukul 09.00–15.00 WIB).
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Dr. (HC) Puan Maharani, S.Sos, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P, hadir sebagai pembicara kunci (keynote speaker) yang akan membahas “Pembentukan Karakter Dalam Pendidikan Bagi Masa Depan Bangsa”.
Ketua MWA UI, Saleh Husin, S.E., M.Si., menyampaikan harapannya output dari Webinar ini akan menjadi sumbangan pemikiran untuk Indonesia.
“Webinar ini akan menghasilkan, policy brief mengenai harapan, tantangan, dan strategi solusi menjawab persoalan-persoalan esensial pendidikan yang akan dirangkum oleh tim UI,’’ ungkap Saleh, Kamis (20/5)
Baca juga : KPAI Dorong Siswi Bengkulu Pembuat Video Palestina dapat Konseling
Webinar akan terdiri dari dua Sesi Kunci (Keynote) dan dua Sesi Pleno (Plenary), yang menghadirkan narasumber dan pembicara dengan pengetahuan, pengalaman, dan keahlian mumpuni di dalam hal-ihwal pendidikan. Untuk sesi pleno I akan menampilkan pembicara Debora Comini (Perwakilan UNICEF untuk Indonesia), Prof. Dr. Greg Fealy (Australia-Indonesia Institute (AII); Australian National University (ANU)), KH.Abdul Hakim Mahfudz (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang), Prof. Drs. Muhammad Nasir, M.Si, Akt., Ph.D (Ketua MWA Universitas Diponegoro). Sesi ini akan dimoderatori oleh Usman Kansong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia.
Pada sesi pleno II akan diawali dengan keynote speech oleh Puan Maharani dengan tema “Meninggalkan Menara Gading”. Pada sesi dua ini menampilkan pembicara Nadiem Makarim, B.A., M.B.A. (Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI), Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris (Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UI), Dr. (HC) Noni Purnomo, B.Eng., M.B.A. (Anggota MWA UI & CEO Blue Bird Group), dan Randy Jusuf (Managing Director, Google Indonesia). Bertindak sebagai moderator pada sesi kedua adalah Don Bosco Selamun, Direktur Utama Metro TV.
Webinar ini terbuka bagi umum setelah terlebih dahulu melakukan registrasi melalui tautan: http://ui.id/mwawebinarseri3. (RO/OL- 02)
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Kemenag Pastikan Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
UI mendorong semua pihak yang mendapatkan tekanan atau ancaman pemerasan untuk melapor pada pihak kepolisian.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved