Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menperin Dukung Revitalisasi Vokasi di SMK dan Politeknik

Ardi Teristi Hardi
20/5/2021 05:59
Menperin Dukung Revitalisasi Vokasi di SMK dan Politeknik
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membatik di BBKB, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta, Rabu (19/5).(ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Yogyakarta, Rabu (19/5). Dalam kunjungan tersebut, Agus mengapresiasi kemajuan pendidikan di SMK-SMTI Yogyakarta.

Pasalnya, SMK tersebut telah dipercaya Siemens untuk bekerja sama. Kedua, SMK itu dipercaya untuk memproduksi Genose-19.

"SMK ini telah terbukti mencetak sumber daya-sumber daya industri,  yang memang bisa menjawab tantangan dan kebutuhan industri," kata Agus usai berkunjung ke SMK-SMTI.

Baca juga: SKB 3 Menteri soal Seragam dalam Perspektif Perempuan

Agus, dalam kesempatan itu, juga menyampaikan bahwa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus melakukan pengembangan pendidikan vokasi melalui SMK, Politeknik, dan Akademi Komunitas di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Selain itu, pihaknya juga mendukung penuh revitalisasi kegiatan vokasi di seluruh SMK dan Politeknik di Indonesia.

Sejak 2017 hingga saat ini, BPSDMI telah me-link and match-kan 2.615 SMK dengan 856 Industri.

"Kita telah lakukan pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri dan magang guru produktif di industri sebanyak 3.797 guru SMK," kata dia.

Kemenperin memfasilitasi 144 SMK dalam bentuk pemberian bantuan alat praktik, yang berupa 70 mesin CNC dan peralatan workshop.

BPSDMI juga telah memfasilitasi Coaching Clinic Super Tax Deduction. Melalui kegiatan coaching clinic super tax deduction, industri yang terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia akan semakin banyak.

Program kerja sama dengan Kemenko Perekonomian, Ditjen Pajak, dan Kadin Indonesia telah melibatkan 198 perusahaan (pada 2021). Pada  2020, sebanyak 165 perusahaan juga telah mengikuti kegiatan ini.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan KADIN Indonesia, GIZ Jerman dan IHK Trier, BPSDMI menyelenggarakan Pelatihan Pelatih Tempat Kerja (in Company Trainer Training). Hingga Maret 2021, pelatihan pelatih tempat kerja, master dan senior master ini telah diselenggarakan sebanyak 12 kali dengan jumlah peserta sebanyak 150 pelatih yang akan menjadi instruktur/pembimbing siswa magang di industri.

Terkait penerimaan murid di sekolah vokasi, pada 2021, penerimaan siswa dan mahasiswa baru melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) yang terdiri JARVIS Prestasi, JARVIS Bersama dan JARVIS Mandiri untuk SMK, Politeknik dan Akademi Komunitas di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Sebanyak 2.448 siswa akan diterima oleh 9 SMK dan 3.558 mahasiswa akan diterima oleh 10 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas.

"Kami harapkan lulusan SMK, Politeknik, dan Akademi Komunitas dapat 100% diterima di industri dengan masa tunggu 3 sampai dengan 6 bulan," kata dia.

Program Pendidikan Tinggi vokasi yang di bawah Kemenperin ada 9 Politeknik dan 2 Akademi Komunitas dengan lulusan sebanyak 3.800 orang dan seluruhnya terserap di dunia industri.

Pada 2021, Program pendidikan setara D1 diikuti sebanyak 829 orang dan lulusannya langsung diterima bekerja di industri.

Program Pendidikan di 9 SMK, setiap tahunnya, dapat menyuplai 1.800 tenaga kerja industri untuk tingkat operator. Sementara itu, Program 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja) di 7 Balai Diklat Industri, pada 2020, telah diikuti dan ditempatkan bekerja untuk sebanyak 18.919 orang. Targetnya, pada 2021, progam tersebut diikuti sebanyak 55.878 orang.

Ia menyebut, melalui program kolaborasi langsung dengan industri, lulusan seluruhnya terserap di industri.

Selain itu, kerja sama dengan industri juga meliputi proses penyusunan kurikulum, rekruitmen, implementasi pendidikan sistem ganda (dual system), serta berkolaborasi dalam transformasi teknologi Industri 4.0, termasuk di dalamnya penerapan kurikulum industri 4.0.

"Semua itu sudah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 1532 Tahun 2019 tentang Kurikulum Industri 4.0 pada Pendidikan Vokasi Industri di Lingkungan Kementerian Perindustrian," terang dia.

Program vokasi Kemenperin ke depan, lanjut dia, merupakan upaya menyiapkan SDM industri yang kompeten dengan quick wins. Untuk itu, pihaknya menyiapkan penyelenggaraan pendidikan vokasi menuju dual system, pembangunan unit pendidikan dan pelatihan di wilayah pusat pertumbuhan industri, pengembangan link and match antara dunia pendidikan dan Industri, pelatinan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi, dan Penempatan Kerja), pembangunan infrastruktur kompetensi, serta Pembangunan pusat inovasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia industri 4.0. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya